get app
inews
Aa Read Next : Awas Wabah Meningitis 35 Orang di Meksiko Meninggal

Tak Hanya dari Barat, Tentara Sukarelawan untuk Ukraina Juga Berasal dari Chechnya

Senin, 30 Januari 2023 | 23:43 WIB
header img
Karena reputasi para pejuang Kadyrov yang terkenal tanpa ampun, warga sipil Ukraina sering tidak mempercayai orang-orang Chechnya di dalam Batalyon Dudayev. Foto: The Kyiv Independent

JAKARTA, iNewsDepok.id - Di antara semua sukarelawan yang bertempur di Ukraina, ada Batalion Dzhokhar Dudayev yang berisi orang-orang Chechnya

Melansir dari The Guardian, Batalyon Dzhokhar Dudayev merupakan kelompok yang telah bertempur dengan pasukan Ukraina pimpinan Volodymyr Zelensky secara sukarela sejak Rusia pertama kali menyerang Ukraina timur dan mencaplok Krimea pada tahun 2014. 

Dinamai setelah presiden pertama Republik Chechnya yang merdeka pasca-Soviet, Dzokhar Dudayev, yang dikenal sebagai Republik Ichkeria, batalion tersebut diciptakan sebagai batalion penjaga perdamaian. 

Banyak dari pejuang batalion Dzokhar Dudayev adalah emigran Chechnya generasi pertama atau kedua yang melarikan diri dari pemerintahan tirani Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, ketika dia muncul sebagai orang kuat Vladimir Putin dari perang Chechnya pasca-Soviet yang dilancarkan oleh Moskow

Orang-orang Chechen memandang usaha mereka dalam berjuang untuk Ukraina sebagai kesempatan terbaik untuk membebaskan negara tersebut dari apa yang mereka gambarkan sebagai "kuk Rusia". 

Mereka yang telah tinggal di Ukraina untuk beberapa waktu menambahkan bahwa negara itu juga menawarkan kebebasan untuk menjalankan keyakinan Muslim mereka.

Batalyon Dzokhar Dudayev beroperasi di bawah komando tentara Ukraina tetapi mereka bukan penerima anggaran pertahanan apa pun. Mereka disebut memiliki pendonor dana dari Meksiko, tapi mereka terus mencari sumbangan dana lebih lanjut.  

"Dia telah ke sini beberapa kali, dia menyumbangkan dua mobil," kata Tor (38), salah satu anggota batalion Dzokhar Dudayev pada Senin (30/1/2023) waktu setempat. 

Tempat yang diduga mereka jadikan sebagai markas adalah ruang bawah tanah sebuah gedung di Kiev

Rekam jejak batalion Dzokhar Dudayev sejak 24 Februari memang mengesankan. Mereka disebut telah menjalankan kegiatan sabotase dan pengintaian di utara Kiev pada bulan Maret ketika Rusia berusaha menyerbu ibu kota Ukraina, sebelum mengambil bagian dalam pembebasan kota Izium di timur laut. 

Selama dua minggu terakhir mereka berada di Bakhmut, di wilayah timur Donetsk.  

“Kami sangat bangga memainkan peran kecil, berikan 50 sen kami,” kata Tor.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut