JAKARTA, iNewsDepok.id – Keberhasilan tak muncul tiba-tiba, pahit getir harus dilalui. Pasangan suami istri Adi dan Ayu asal Bandung melaluinya dengan susah payah.
Bahkan saking susahnya, untuk membeli bensin pun mereka hanya sanggup membayar Rp3.000. Pengusaha baju koko ini juga sempat dikejar-kejar untuk bayar utang dan hendak dipolisikan.
Namun suatu saat muncul pesananan baju koko dalam jumlah banyak yang membuat mereka akhirnya sukses dengan penghasilan miliar rupiah.
Adi dan Ayu adalah pasangan suami istri dengan bisnis baju koko gamis dan kerudung. Konsepnya adalah sarimbit yaitu baju muslim untuk pasangan suami istri.
Seperti dilansir dari Okezone, Senin (30/1/2023), Adi menceritakan dalam prosesnya, ia sempat terlilit utang hingga Rp800 juta.
Utang Rp800 juta tersebut untuk modal usahanya membangun konveksi baju koko. Namun pada awal-awalnya usahanya tak berjalan baik.
Akibatnya ia tak sanggup membayar utang. Gali lobang tutup lobang pun akhirnya ia lakukan.
Adi pinjam lagi untuk membayar utang. Saat ditagih lagi, ia pun pinjam lagi ke pihak lain.
"Sampai-sampai kita mencari siapa lagi nih yang belum diutangi. Sudah sampai kayak gitu kesusahan kita,” cerita Adi.
Gali lobang tutup lubang tentu saja tak selamanya berjalan mulus. Pada titik tertentu pasangan suami istri ini hendak dilaporkan ke polisi karena tak sanggup lagi cari utangan untuk bayar utang.
Namun ajaib pada saat itu, mereka mulai kebanjiran order dari seseorang yang tak dikenal. Jumlah order sebanyak 500 pcs.
Mereka pun mati-matian memenuhi order tersebut. Adi dan Ayu akhirnya berhasil memenuhi semua order. Profit mulai mereka dapat.
Tak berhenti sampai di situ, mereka kemudian mendapat orderan baju koko sebanyak 6000 pcs.
Melihat Adi dan Ayu sukses, ada mantan pegawainya yang menjiplak karya mereka untuk membuat duplikat.
Adi dan Ayu pun berpikir perlunya brand dibuat dan dipagari hukum. Dengan demikian pihak lain tidak semena-mena membuat duplikat.
Orderan pun terus meningkat, hingga pada 2021 mencapai 50.000 pcs.
”Semua utang-utang berhasil kita lunasi. Kita juga bisa membeli mobil dan rumah pribadi,” cetus Adi dan Ayu.
Pada 2022, pesanan 70 ribu pcs baju koko yang harus dibuat sebelum H-5 bulan Ramadhan. Bisnis mereka terus berkembang.
Bahkan satu reseller sanggup mendapat omset Rp1,3 miliar per bulan.
Adi mengungkapkan untuk bisa sukses, seorang pengusaha harus terus berusaha dan berdoa.
”Harus pantang menyerah,” cetusnya.
Adi mengungkapkan karakter pengusahanya yang pantang menyerah terbentuk sejak masih SMA. Saat itu orang tuanya sudah tak memberikan uang jajan untuknya.
”Jadi sejak itu saya sudah mulai berpikir untuk bagaimana caranya mendapatkan uang,” terang Adi.
Editor : M Mahfud