JAKARTA, iNews.id - COVID-19 varian Omicron diperkirakan lebih cepat menyebar dan sudah terbukti di beberapa negara di Eropa. Satuan Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, menegaskan potensi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian baru Omicron ini sangatlah besar dan kemungkinan pasti akan dialami oleh Indonesia.
Oleh karena itu, menjaga imunitas dan menerapkan protokol kesehatan menjadi solusi tepat untuk mencegah varian ini.
Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Afifah K. Vardhani, M.Si, mengatakan dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, banyak tanaman herbal yang diyakini dapat membantu menjaga daya tahan tubuh.
Herbal-herbal ini dapat digunakan sebagai suplemen untuk melindungi tubuh dari ancaman COVID-19.
Salah satunya adalah habbatussauda yang telah terbukti memiliki potensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien COVID-19.
“Banyak studi pemodelan yang membuktikan thymoquinone pada habbatussauda dapat menempel pada protein spike virus COVID-19 dan menghambat virus untuk menginfeksi paru-paru,” kata dr. Afifah, dalam siaran pers, Minggu (19/12/2021).
Thymoquinone mampu memblokir badai sitokin yang mempengaruhi keparahan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Thymoquinone pada habbatussauda mampu menunjukkan aktivitas antivirus serta menghambat replikasi virus SARS-CoV-2.
Kandungan thymoquinone dalam habbatussauda juga memiliki potensi menghentikan aktivitas virus corona dalam tubuh.
Selain habbatussauda, madu juga sejak lama dikenal masyarakat memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan.
Selain rasanya yang manis, madu mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi yang terkandung dalam madu adalah Vitamin A, B kompleks, C, E, K, asam fenolik, karotenoid, flavonoid.
Senyawa fitonutrien pada madu dapat memperkuat sel imun dalam tubuh. Hal ini dapat memperkecil peluang terjadinya infeksi. Terlebih, madu juga berkhasiat sebagai antijamur dan antibakteri.
Mengonsumsi madu dapat menjadi salah satu terapi tambahan untuk pasien COVID-19.
“Studi in vitro yang dilakukan di berbagai penelitian menunjukkan bahwa komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus,” tambahnya.
Sementara berdasarkan uji praklinik, chrysin dan kaempferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru.
Kombinasi madu dan habbatussauda berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, baik dijadikan terapi tambahan khususnya di musim libur Natal dan Tahun Baru.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani