2.000 Hunian Baru Akan Dibangun Bagi Korban Erupsi Semeru

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan membangun sekitar 2.000 hunian baru bagi korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD memastikan hal tersebut.

Manurut Mahfud, bertujuan ribuan warga yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru perlu ditata sesegera mungkin agar terhindari dari berbagai kesulitan.

Baca Juga

Ungkap Sosok T Yang Diduga Kendalikan Judi Online, Polri Akan Panggil Ketua BP2MI

"Pemerintah perlu segera memindahkan mereka ke tempat yang lebih baik dan nyaman dengan berbagai fasilitas yang layak dan memenuhi standar kesehatan," ujar Mahfud dalam akun Instagramnya, Jumat (17/12/2021).

Mahfud mengungkapkan pemerintah telah menandai titik baru yang nantinya digunakan para pengungsi sebagai tempat baru per hari ini. Adapun relokasi bertempat di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Kami menandai tempat relokasi dengan bersama-sama mengangkat cangkul," ucapnya.

Baca Juga

Menkopolhukam Jamin Ibadah Puasa Ramadhan 1445 Hijriah hingga Lebaran Berlangsung Amann

Menkopolhukam, bersama Bupati Lumajang, Dandim dan Danrem Malang dan pejabat terkait menandai bersama-sama lokasi tersebut.

Adapun luas tanah dari tempat relokasi seluas 81,55 hektar. Nantinya di atas tanah tersebut akan dibangun sebanyak 2.000 unit hunian, baik itu sementara maupun permanen.

"Di atas lahan seluas 81,55 hektare ini akan segera dibangun sekitar 2.000 unit hunian sementara dan hunian permanen bagi para pengungsi," tuturnya.

Baca Juga

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Ditantang untuk Menyelesaikan Kasus BlBI, Diminta Ungkap Obligatornya

Mahfud pun berharap rencana pembangunan hunian baru dapat berjalan lancar. Tujuannya agar para korban terdampak bencana alam dapat kembali hidup dengan layak.

"Semoga semua rencana ini bisa berjalan dengan baik dan cepat, agar saudara-saudara kita warga terdampak erupsi bisa tidur lebih nyenyak, hidup lebih tenang, dan terhindar dari ancaman penyakit," pungkasnya.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani