get app
inews
Aa Read Next : Polda Metro Stop Terapkan CFN, Diganti dengan Patroli Rutin

Satgas COVID-19 di Daerah Akan Gunakan 2 Metode Ini untuk Deteksi Omicron

Jum'at, 17 Desember 2021 | 17:50 WIB
header img
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Foto: Antara

JAKARTA, iNews.id - Varian Omicron telah ditemukan di tanah air, yakni seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat. Untuk itu, sebagai warga negara Indonesia selayaknya kita mencegah penyebaran varian Omicron ini.

Tiga prinsip ditekankan oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, dalam menghadapi varian baru COVID-19, yakni Omicron.

Mendagri mengatakan tiga prinsip itu yakni menegakkan protokol kesehatan (prokes), melakukan penelusuran dan pelacakan, serta mempercepat vaksinasi.

“Maka kita prinsip (untuk melakukan) penegakan prokes, kemudian sekali lagi penelusuran dan pelacakan, dan yang terakhir adalah percepatan vaksinasi,” kata Mendagri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/12/2021).

Lebih lanjut, Mendagri Tito mengatakan nantinya Satgas COVID-19 di daerah menggunakan metode Spike Gene Target Failure (SGTF) dan mesin Whole Genome Sequences (WGS) untuk mengonfirmasi pasien apakah benar terkena Omicron atau bukan.

“Nanti di tiap (Satgas COVID-19) daerah itu ada namanya metodologi namanya SGTF, jadi tidak harus menggunakan mesin WGS,” papar Tito.

Menurut Tito, siapapun yang terdeteksi positif COVID-19 harus segera melakukan tracking dan tracing. Kepala daerah diminta untuk memfasilitasi hal tersebut ketika ada masyarakatnya terkonfirmasi positif Omicron.

Mendagri juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan percepatan vaksinasi. Sebab, sampai hari ini pemerintah belum mengetahui secara persis terkait karakter Omicron, misalnya terkait tingkat keparahan penularannya.

Saat ini, menurut Mendagri, tengah berjalan proses penelitian di Indonesia maupun dunia terkait varian itu.

“Makanya kita datang ke sini (Sumatera Barat) khusus berbicara mengenai percepatan vaksinasi itu, karena beberapa kasus yang sudah divaksin yang kena Omicron tidak parah bahkan ada yang simptom-nya rendah sekali,” pungkasnya.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut