get app
inews
Aa Text
Read Next : Bermodal 3 Hari Persiapan, Club DOSA Berhasil Laksanakan Sukir Penutup Tahun 2024

Petani Cabai di Lumajang Gagal Panen di Saat Harga Tinggi

Sabtu, 11 Desember 2021 | 15:19 WIB
header img
Lahan cabai yang tertimbun abu vulkanik Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Foto: MPI

JAWA TIMUR, iNews.id - Sejumlah lahan cabai siap panen di kawasan Desa Supiturang Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur rusak karena tertimbun material erupsi Gunung Semeru. Alhasil, petani cabai di kawasan tersebut gagal panen.

Para petani cabai pun hanya bisa pasrah. Seperti halnya Poniman, warga Dusun Umbulan, Desa Supiturang.

Poniman mengungkapkan, ladang cabainya seluas dua hektar hancur terpendam material erupsi Gunung Semeru. Padahal dirinya tengah bersiap panen dalam beberapa hari ke depan.

"Semuanya terpendam hancur. Padahal sudah mau panen, tinggal beberapa hari ke depan, tapi malah kena (erupsi gunung) Semeru," kata Poniman, Sabtu (11/12/2021).

Para petani begitu sedih melihat lahan cabainya gagal panen karena harganya sedang tinggi. Selain kehilangan lahan cabai, ia juga harus kehilangan dua ekor sapi yang terkubur material erupsi.

"Harganya pas masih laku tinggi, mau dipanen habis, ya mau gimana lagi. Sekarang semuanya habis, cabai habis, sapi dua ekor mati, empat rumah yang ditempati keluarga besar juga kekubur," ujarnya.

Kesedihan serupa juga dirasakan Musripah, yang tiga hektar kebun cabainya tertimbun material erupsi. Kini area perkebunan warga itu semuanya berubah tertimbun material dengan kedalaman mencapai 30-50 meter.

Musripah mengatakan pada Sabtu paginya ia sempat melihat kebunnya dan memprediksi akan panen dalam waktu dua tiga hari ke depan. Beberapa cabai bahkan telah ranum dan siap dipetik sehingga ia memutuskan memetiknya terlebih dahulu.

"Ada yang sudah dipanen tapi nggak banyak, karena masih ada yang di pohonnya. Jadi sudah hijau-hijau siap panen, tapi nggak tahunya kena Semeru," ucap Musripah sambil menitikkan air mata.

Tidak hanya itu saja, hewan ternak milik Musrifah juga terkubur, total ada empat ekor sapi miliknya mati dan masih terkubur material erupsi.

"Sudah nggak punya apa - apa sekarang, menyelamatkan diri cuma bawa baju yang dipakai itu. Selamat sudah alhamdulillah, saya masih takut kalau ingat kejadiannya ngeri. Kayak mau kiamat saat itu," cerita Musripah.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut