LUMAJANG, iNews.id - Sejak awal Gunung Semeru meletus kembali telah terdeteksi oleh indikasi seismograf atau alat pendeteksi gempa bumi, yang berbunyi cukup keras. Petugas mengatakan jika seismograf menunjukkan aktivitas gunung yang meningkat.
"Bunyi seismograf seperti ini (keras). Mohon semuanya untuk tidak naik, bahaya," kata salah satu petugas dan relawan yang berjaga di pintu masuk lokasi bencana.
Letusan atau erupsi pada Jumat (10/12/2021) tepat pukul 06.55 WIB, ditandai dengan puncak Gunung Semeru mengeluarkan lava panas. Dengan cepat semburan lava itu membumbung tinggi.
Sejumlah petugas yang berjaga di jalan raya Desa Kajarkuning, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah mengingatkan warga dan relawan yang akan menuju pemukiman yang terdampak letusan. Yakni, Desa Supiturang dan Desa Sumberwuluh.
Meski sudah diberitahu akan ada letusan susulan, namun beberapa warga yang berupaya menyelamatkan benda berharga di dalam rumah mereka terlihat santai. Mereka mengungkapkan jika melihat semburan lava seperti itu kondisi tidak membahayakan.
Tumiran, salah satu warga Dusun Curahkobokan yang berusia 60 tahun ini, mengaku kondisi semburan lava tersebut tidak berbahaya, meski lokasi rumahnya berada di titik aliran lava dari puncak gunung. Menurutnya, yang berbahaya jika ada angin dan hujan.
Namun, letusan sempat membuat sejumlah relawan dan petugas penanganan bencana di Dusun Curahkobokan, Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur yang melakukan pencarian korban langsung panik, Jumat (10/12/2021). Mereka berlarian untuk menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman.
Beberapa mobil relawan langsung bergerak turun. Begitu juga dengan relawan yang menggunakan motor, dengan cepat meninggalkan lokasi bencana yang kondisinya terparah dan berada di ketinggian teratas itu.
Saat kejadian, berdasarkan pantauan tim, sudah banyak relawan dan warga yang berupaya untuk menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Sementara di Dusun Curahkobokan yang merupakan daerah terparah, pencairan korban dilakukan dengan menggunakan dua alat berat.
Letusan berulangkali yang terjadi di puncak Gunung Semeru membuat kontur gunung berubah. Muncul kanal-kanal aliran lava, lubang di puncak gunung juga melebar dan menuju ke arah bawah.
Selain itu, terdapap sisa lava berwarna hitam yang berpotensi akan menimbulkan banjir lava jika hujan dan diprediksi bakal turun ke pemukiman warga.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani