JAKARTA, iNewsDepok.id - Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina hanya dapat dimulai jika Moskow melihat kemauan politik yang tulus di pihak Kiev untuk terlibat dalam dialog.
Awal bulan ini, dia mencatat bahwa kepemimpinan Ukraina masih enggan melakukan pembicaraan saat ini.
Peskov tak menyebut prasyarat khusus untuk memulai dialog antara Moskow dan Kiev, namun ia menyatakan, (dialog) Itu harus menjadi kemauan politik, kesiapan untuk membahas tuntutan Rusia yang telah lama diketahui.
Melansir dari Russia Today, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan melalui tautan video selama KTT G20 di Bali, Indonesia bahwa tidak akan ada (perjanjian) Minsk-3, yang akan dilanggar Rusia segera setelah menyegelnya.
Ia merujuk pada perjanjian Minsk-1 dan Minsk-2 yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis masing-masing pada tahun 2014 dan 2015. Kesepakatan tersebut, antara lain, memberikan status khusus untuk wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menuding kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian tersebut sebagai salah satu alasan dimulainya kampanye militer Moskow melawan tetangganya pada akhir Februari 2022.
Selama KTT G20, Zelensky menyampaikan sepuluh tuntutan yang, menurut pandangannya, akan mengarah pada perdamaian. Diantaranya adalah penarikan total pasukan Rusia dari semua wilayah Ukraina dan penghormatan terhadap perbatasan negara tahun 1991, yang dibuat setelah runtuhnya Uni Soviet.
Tuntutan Zelensky tersebut datang tak lama setelah pemerintahan Biden secara pribadi meminta Kiev untuk berbicara dengan Rusia.
AS dilaporkan khawatir bahwa posisi Kiev yang tidak dapat didamaikan beresiko mengurangi dukungan di antara beberapa negara Barat dan menyebabkan apa yang digambarkan oleh seorang pejabat Gedung Putih sebagai kelelahan Ukraina.
Editor : M Mahfud