JAKARTA, iNewsDepok.id – Dubai merupakan kota di Uni Emirat Arab yang terkenal dengan sumber daya alamnya berupa minyak bumi.
Tak hanya itu, Dubai juga mejadi penyumbang pendapatan terbesar untuk negaranya yang bersumber dari bisnis real estate, perusahaan penerbangan dan pelabuhan.
Tak heran banyak orang dari berbagai negara yang ingin mencoba peruntungannya dengan bekerja di kota Dubai, termasuk menjadi pengemis.
Profesi pengemis di Dubai menjadi salah satu pekerjaan yang menggiurkan. Banyak orang sengaja untuk datang ke Dubai dengan menggunakan visa turis selama 3 bulan.
Selama di Dubai mereka tak segan untuk menjalankan profesi sebagai pengemis dan meminta minta uang di jalan.
Profesi pengemis di Dubai bisa mendapatkan penghasilan sebesar US$ 73.500 atau Rp 1,05 miliar per bulan. Jumlah uang ini lebih besar dibanding gaji rata-rata pekerjaan tetap tiap bulan.
Bahkan para pengemis itu mendapat sebutan khusus sebagai ‘professional beggars’, dikarenakan penghasilan yang mereka dapatkan mampu mengalahkan pekerja kantoran.
Makin maraknya keberadaan para pengemis di Dubai membuat aparat kepolisian di sana bergerak untuk memberantas mereka.
Sayangnya, meski pihak kepolisian sudah berupaya untuk menumpas keberadaan mereka, pengemis ini masih saja berkeliaran.
Bahkan ada gerombolan dari Arab dan Asia yang membawa para pengemis ke Dubai secara legal, dan kemudian mengambil sebagian besar pendapatan mereka.
Dalam menjalankan aksinya, para pengemis ini memiliki cara sendiri. Mereka biasanya memilih orang orang kaya di Dubai yang kemudian mereka dekati dan menceritakan kisah yang mengundang empati.
Pengemis di Dubai bisa meminta uang belas kasihan dalam jumlah yang fantastis. Seorang pengemis bahkan bisa mendapatkan uang sebesar US$ 270 atau Rp 3,8 juta dari satu orang yang mereka dekati. Penduduk Dubai yang memberikan uang ini biasanya sengaja memberi karena kasihan.
Sampai saat ini pihak pemerintah sendiri terus melakukan kampanye untuk memberantas keberadaan para pengemis professional ini.
Bahkan dari pihak kepolisian juga meminta kepada publik untuk menelepon hotline setiap kali mereka melihat pengemis yang berkeliaran.
Editor : M Mahfud