get app
inews
Aa Text
Read Next : Ilmuwan Menemukan Gua di Bulan yang Diklaim Cocok untuk Tempat Perlindungan

Ilmuwan Temukan Omicron versi 'Siluman' yang Mungkin Lebih Sulit Dilacak

Rabu, 08 Desember 2021 | 13:36 WIB
header img
Ilmuwan melakukan penelitian tentang virus Corona dilaboratorium. Foto: The Guardians

Washington, iNews.id - Para ilmuwan mengatakan,  mereka telah mengidentifikasi virus Omicron versi "siluman" yang tidak dapat dibedakan dengan varian Covid-19 yang lain, terutama ketika seseorang dites dengan tes PCR. 

Seperti dikutip dari The Guardians, Rabu (8/12/2021), temuan itu muncul saat jumlah kasus varian Omicron asli yang terdeteksi di Inggris, naik dari 101 menjadi 437 kasus hanya dalam satu hari. Skotlandia bahkan telah kembali mengumumkan agar warganya kembali bekerja dari rumah. 

"Varian siluman memiliki banyak mutasi yang sama dengan Omicron standar, tetapi tidak memiliki perubahan genetik tertentu yang memungkinkan tes PCR berbasis laboratorium dapat digunakan untuk menandai kemungkinan adanya infekai virus itu," kata The Guardians. .

Varian ini masih akan terdeteksi sebagai virus corona dengan semua tes biasa, termasuk PCR dan juga antingen, dan baru dapat diidentifikasi sebagai varian Omicron melalui pengujian genomik. 

Meski demikian, para peneliti mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah bentuk baru Omicron akan menyebar dengan cara yang sama seperti varian Omicron standar, ataukah tidak, tetapi Omicron versi "diam-diam" secara genetik berbeda dan mungkin pula berperilaku berbeda dengan versi standarnya. 

Varian Omicron "siluman" pertama kali terlihat di antara genom virus Covid yang dikirimkan dalam beberapa hari terakhir dari Afrika Selatan, Australia, dan Kanada, tetapi mungkin sudah menyebar lebih luas. 

Di antara tujuh kasus yang sejauh ini diidentifikasi,  tidak ada yang ditemukan di Inggris. 

Ketujuh kasus itu ditemukan setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada kabinetnya bahwa Omicron tampaknya lebih mudah menular, dan para pejabat di kabinet itu mengakui kalau dampak Omicron akan menimbulkan dampak yang antara akan membuat pemerintah merasa perlu untuk melakukan pembatasan-pembatasan lebih lanjut. 

Pada rapat kabinet Selasa (7/12/2021) waktu London, yang juga dihadiri oleh kepala penasihat ilmiah pemerintah Patrick Vallance, dan kepala petugas medis Inggris Chris Whitty, Boris Johnson mengatakan kepada para menteri bahwa "indikasi awal" adalah bahwa Omicron lebih mudah menular daripada varian dominan yang telah ada sebelumnya, yakni Delta. 

Juru bicara Johnson mengatakan, langkah kontingensi berikutnya yang akan dilakukan pemerintah kemungkinan penerapan kebijakan yang disebut sebagai rencana B, yang mewajibkan kepemilikan sertifikat vaksin  dan instruksi agar masyarkat kembali bekerja dari rumah jika memungkinkan. 

Penerapan Plan B itu, kata dia, bisa saja dilakukan secara sepihak oleh pemerintah, karena para menteri memiliki kewenangan untuk itu, terutama ketika hari libur Natal dan tahun baru. 

"Tapi untuk saat ini imbauan resmi pemerintah, yakni tetap orang harus kembali ke tempat kerja jika mereka bisa, meskipun dengan pertimbangan mitigasi seperti ventilasi dan tes," katanya. (mmn)

Editor : Ikawati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut