JAKARTA, iNewsDepok.id - Sekitar 1 juta orang dewasa di Amerika Serikat ke rumah sakit karena pneumonia dan 50,000 jiwa meninggal karena pneumonia.
Oleh karena itu, pneumonia dikenal sebagai salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas tertinggi di seluruh dunia.
Memperingati Hari Pneumonia Sedunia setiap tanggal 12 November, PT Pfizer Indonesia membuktikan komitmennya untuk terus mengedukasi tentang kesadaran dan pemahaman pneumonia, baik untuk profesional kesehatan maupun masyarakat umum.
Selama dua hari, Jumat dan Sabtu 11-12 November 2022, bertempat di Hotel Aryaduta, Karawaci, Tangerang, PT Pfizer Indonesia menggelar acara workshop bersama media.
Lewat media, diharapkan informasi dan pemahaman tentang pneumonia bisa sampai pada masyarakat umum.
"Risiko pneumonia semakin meningkat bagi anak di bawah 2 tahun dan lansia di atas 65 tahun. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman lebih jauh tentang penyakit ini serta faktor risiko dan pencegahannya agar terhindar dari penyakit mematikan tersebut,” tutur Nora T. Siagian, Presiden Direktur Pfizer Indonesia .
"Pneumonia telah merenggut nyawa 2,5 juta jiwa, termasuk 672.000 anak-anak, pada tahun 2019. Hal ini menandakan pentingnya pencegahan dini dari penyakit tersebut. Dimana pneumonia telah menyerang sekitar 450 juta orang setiap tahunnya," jelas dr. Richard Santoso, Direktur Medical PT Pfizer Indonesia.
Dr. dr. Allen Widysanto, SpP, Pulmonologist – Spesialis Paru dari Rumah Sakit Siloam mengatakan, pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang umumnya disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, paparan terhadap bahan kimia, bisa juga akibat kerusakan fisik paru.
"Radang paru dapat menyerang siapa saja, namun risiko tertinggi lebih besar bagi anak di bawah usia dua tahun, dan dewasa di usia 65 tahun. Gejala pneumonia dapat berupa nyeri dada saat bernapas atau batuk; batuk yang dapat menghasilkan dahak; kelelahan; demam, berkeringat dan menggigil kedinginan; mual, muntah; dan sesak nafas,” urai dr. Allen.
Adapun faktor risiko penyebab pneumonia komunitas pada dewasa dapat disebabkan oleh kondisi seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun karena kehamilan, HIV, penggunaan steroid atau obat-obatan kanker, atau orang dengan penyakit penyerta termasuk asma, diabetes, gagal jantung, penyakit liver, ginjal, stroke, luka di kepala, demensia, orang yang secara terus-menerus terpapar oleh polusi udara maupun asap beracun di tempat bekerja; orang yang tinggal di tempat padat; perokok; dan peminum alkohol.
Ditambahkan dr. Allen, risiko pneumonia juga bisa diderita orang-orang yang menggunakan Vave atau rokok elektrik yang meski tidak mengandung nikotin tapi tetap saja asapnya bisa berpengaruh terhadap kesehatan.
“Faktor risiko tersebut menunjukkan pentingnya vaksinasi pneumonia untuk pasien dengan penyakit penyerta dan untuk melindungi paru-paru pekerja yang memiliki pekerjaan khusus yang rentan terhadap penyebab pneumonia,” kata dr. Allen.
Vaksinasi pneumonia dapat mencegah infeksi dari bakteri dan virus yang dapat menyebabkan pneumonia. Hal ini berlaku, baik bagi anak maupun dewasa.
Editor : M Mahfud