Jakarta, iNews.id - Untuk mengangkat budaya Indonesia, Wedhangan Q bekerja sama dengan Winson The Storyteller Family menghadirkan karya terbaru Ando dan Ramuan Ajaib. Pementasan ini akan diselenggarakan secara virtual pada Sabtu, 11 Desember 2021 pukul 14.00-15.00 WIB.
Ando dan Ramuan Ajaib menceritakan seorang anak pemberani yang memulai petualangannya dengan misi mengembalikan Putri yang diculik untuk para dewa. Awal cerita dimulai dari kabar yang tersiar bahwa untuk mengembalikan putri tersebut diperlukan syarat untuk membawa lima barang keramat sebagai sesaji bagi para dewa.
Dalam perjalanannya Ando pun mendapatkan banyak pengalaman dan kebenaran yang tak terduga, dimana ia menemukan persahabatan, kepercayaan, janji yang teringkari, dan makna tanggung jawab.
Pementasan ini menghadirkan bakat-bakat muda dari Pedharma Desa dari SMK Bhakti Karya Parigi dan Anindhaloka. Gelaran ini mengangkat cerita mengenai warna-warni budaya Indonesia, yang dirangkum dalam satu pementasan dongeng untuk anak-anak, orangtua, pengajar, dan masyarakat Indonesia secara luas.
Pentas dongeng yang melibatkan 16 orang pemain ini, mengajak anak-anak mengeksplorasi ragam kaya budaya dan hasil alam Indonesia.
Puri Lestari, pemilik Wedhangan Q Jakarta, mengatakan dari sekian banyak cerita rakyat yang kita ingat saat masih kecil dulu, tapi rasanya saat ini hampir jarang populer di kalangan anak-anak kita terutama yang berada di kota besar.
“Cerita rakyat seperti Timun Mas, Si Kancil, atau cerita Bawang Merah Bawang Putih sebenarnya sangat penting untuk diperkenalkan kembali karena sarat akan moral cerita tradisi Indonesia yang santun, berwibawa, dan membumi,” ucap Puri dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2021).
Berawal dari diskusi bersama Wiwin Dongeng dan keinginan untuk memperkenalkan tradisi Indonesia termasuk ragam bumbu, makanan, dan minuman khas Nusantara kepada anak-anak, menurut Puri, membuahkan inisiatif berupa kreasi kisah dongeng yang menceritakan rempah Indonesia.
Miss Wiwin, dari Winson The Storyteller Family menambahkan dongeng bagi kebanyakan orang merupakan sarana untuk memperkenalkan dunia di luar lingkup rumah dan keluarga kepada anak-anak.
“Banyak penelitian yang menjelaskan, dongeng adalah sarana untuk mengenalkan wawasan dan tradisi budaya serta memunculkan pemahaman awal akan toleransi kepada anak melalui penceritaan,” papar Miss Wiwin.
Dongeng merupakan kesempatan pertama kita untuk berimajinasi di masa anak-anak. Melalui dongeng anak-anak diajak menyimak, mengandaikan, membayangkan, atau bahkan memerankan menjadi tokoh-tokoh yang ada di kisah tersebut.
Ajakan berimajinasi dan enactment ini, kata Miss Wiwin, menjadikan dongeng, media yang sangat efektif untuk menyampaikan kisah dan pesan dalam budaya masyarakat. Kita seolah diajak memasuki dunia yang penuh kemungkinan!
“Nilai-nilai, pesan, ataupun kearifan budaya lokal sering kali diturunkan lintas generasi dalam bentuk dongeng. Kisah Putri Mandalika dari Lombok misalnya adalah salah satu contoh dongeng yang berdasarkan nilai budaya dan kearifan lokal,” tambahnya.
Puri mengatakan, masa pandemi terbukti menjadi disrupsi, kebiasaan baru bukan untuk dijauhi, justru dirangkul dan dijadikan kesempatan. Pentas dongeng yang dilakukan secara virtual akan memberikan perspektif baru bagi anak-anak maupun orang tua.
Ke depannya, Puri berharap bisa melakukan pentas secara live di panggung sehingga interaksi lebih nyata. Bahkan secara hybrid, mengkombinasikan virtual dan live sehingga menjangkau khalayak lebih luas.
“Ando dan Ramuan Ajaib” kali ini kami bungkus dengan bentuk eksplorasi format baru melalui teknologi secara virtual tapi tetap menggabungkan elemen interaktif dengan penonton,” paparnya.
Untuk menonton pentas dong “Ando dan Ramuan Ajaib,” penonton bisa mendaftar melalui Google Form di bit.ly/RegANDO1112 dengan menghubungi nomor pendaftaran di 0818-419997.
Pendaftaran dimulai pada tanggal 4 Desember 2021 sampai dengan tanggal 8 Desember 2021. Harga tiket pertunjukan terbagi menjadi dua kategori untuk tiket virtual seharga IDR 50,000,- dan paket tiket dengan virtual interaktif seharga IDR 65,000,-.
Pentas dongeng akan berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama jam 10.45 – 12.00 WIB akan diperuntukan bagi rekan-rekan media dan undangan, sementara sesi kedua dilakukan pada pukul 14.00 – 15.00 WIB.
Puri mengatakan, melalui pentas dongeng ini kami ingin mengajak keluarga Indonesia, orang tua, anak-anak untuk duduk menyimak kisah imajinasi berdasarkan budaya yang sangat dekat dengan keseharian kita.
“Kami berharap cerita kami bisa menjadikan ragam budaya dan kekayaan alam Nusantara. Bukan sekadar koleksi tertulis di buku atau terpampang di museum, tapi jadi sarana pembelajaran sedari dini yang melekat dalam kehidupan anak-anak selanjutnya,” ujarnya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani