get app
inews
Aa Read Next : Tunjukkan Orang Stroke Bisa Sembuh, Komar Jalan Kaki 403 Km dari Yogya ke Bandung Rayakan HUT RI

Stroke Pembunuh Nomor 1, Ribuan Orang di Yogya Luncurkan Kampanye Perang Semesta Lawan Stroke

Minggu, 30 Oktober 2022 | 21:52 WIB
header img
Wakil Sekjen Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono, SpS, MARS (kanan) menyatakan kampanye perang semesta melawan stroke ditujukan untuk mengurangi ancaman stroke yang menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. Foto: iNews Depok

YOGYAKARTA, iNewsDepok.id – Stroke menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia karena  masyarakat abai dengan stroke. Guna menurunkan ancaman stroke, ribuan orang di Yogyakarta meluncurkan kampanye perang semesta lawan stroke.

Kampanye perang semesta lawan stroke berpusat di depan kantor DPRD Yogyakarta, Minggu (30/10/2022). Sebanyak 2.000 orang terlibat langsung dalam kampanye melawan stroke dalam acara Jambore Stroke Indonesia.

Dari depan kantor DPRD Yogyakarta sekitar pukul 09.00 WIB mereka menggelar kirab keliling Jalan Malioboro menuju titik 0 km Yogyakarta. 

Pesertanya dari berbagai kalangan mulai komunitas stroke hingga anak-anak sekolah. 

Berbagai spanduk mereka bentangkan yang berisi aneka tulisan terkait stroke seperti Perang Semesta Melawan Stroke, Hindari Stroke di Usia Muda, Jangan Sampai Kena Stroke, dan Melawan Stroke dengan Polda Hidup Sehat.

Wakil Sekjen Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Mayjen TNI Purn Dr dr Tugas Ratmono, SpS, MARS menyatakan stroke sangat berbahaya dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. “Stroke dikenal sebagai silent killer, stroke merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia,” katanya di sela-sila Jambore Stroke Indonesia.

“Inilah yang membuat Yastroki meluncurkan kampanye perang semesta melawan stroke,” tambahnya.

Besarnya ancaman stroke hingga menjadi pembunuh nomor satu karena masyarakat masih abai terhadap bahaya stroke. “Padahal stroke bisa dicegah, ini yang kita sampaikan dalam kampanye ini,” terang mantan Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Stroke tutur ahli otak Indonesia tersebut diakibatkan polda hidup  yang kurang sehat. Polda hidup yang menyebabkan stroke antara lain stress tinggi, kurang olah raga, dan makanan yang kurang sehat.

Menurut dr Tugas Ratmono, stroke sangat merugikan bangsa. Ini karena stroke banyak menyerang kelompok usia yang masih produktif. Jika pun menyerang kelompok lansia, kelompok produktif juga tersita perhatiannya dengan mengurus orang yang kena stroke.

“Kalau sudah terserang stroke, pengobatannya itu lama sehingga banyak menyita waktu orang yang terserang dan pendampingnya. Maka stroke harus dicegah,” ujar dr Tugas.

Stroke bisa dicegah

Tugas Ratmono menegaskan stroke sebenarnya bisa dicegah. Berbagai cara bisa dilakukan seperti memeriksakan terlebih dulu potensi tubuh terserang stroke seperti tingkat kolesterol dan sumbatan-sumbatan pada pembuluh darah.

“Olahraga yang teratur setiap hari 30 menit, makanan yang sehat, dan hidup bahagia merupakan cara-cara untuk mencegah serangan stroke,” beber dr Tugas.

Menyerang segala umur termasuk bayi

Sementara itu dr Hariyadi yang juga pengurus Yastroki menyatakan stroke kini tak hanya menyerang usia 40 tahun  ke atas tetapi sudah menyerang segala usia.

“Bahkan bayi pun ada yang terserang stroke,” kata dr Hariyadi.

Menurut Ketua Ikatan Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (Iamarsi) tingginya serangan stroke karena masyarakat masih menyepelekan ancaman stroke.

“Kesadaran terhadap bahaya stroke masih rendah,” terangnya.

Makanya ia menegaskan pentingnya kampanye pencegahan stroke. “Di sejumlah negara maju seperti Jerman, ancaman stroke menurun karena mereka sadar cara pencegahannya. Ini yang perlu terus kita sosialisasikan,” tutunya.
 

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut