get app
inews
Aa Text
Read Next : Pandemic Agreement yang Tidak Adil Dapat Memperburuk Dampak Pandemi di Negara-Negara Berkembang

Kenali Virus Ebola yang Tengah Meningkat di Uganda

Selasa, 18 Oktober 2022 | 15:03 WIB
header img
Presiden Uganda memberlakukan 'lockdown' untuk membendung penyebaran wabah Ebola. Foto: Antara/Xinhua

JAKARTA, iNews.id - Presiden Uganda Yoweri Musevini menyatakan memberlakukan 'lockdown' yakni jam malam, menutup tempat ibadah serta hiburan, dan melarang warga keluar-masuk wilayah-wilayah yang terdampak Ebola selama 21 hari.

Ia menyebutkan 19 orang meninggal sejak Uganda mengumumkan kemunculan wabah hemoragik (perdarahan) itu pada 20 September lalu.

Melansir dari lama resmi WHO, Ebola masuk ke populasi manusia melalui kontak dekat dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi seperti kelelawar buah, simpanse, gorila, monyet, kijang hutan atau landak yang ditemukan sakit atau mati atau di hutan hujan.

Ebola kemudian menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh orang yang sakit atau meninggal karena Ebola.

Wanita hamil yang terkena Ebola akut dan sembuh dari penyakit ini mungkin masih membawa virus dalam ASI, atau dalam cairan dan jaringan terkait kehamilan.

Masa inkubasi virus Ebola adalah dari 2 hingga 21 hari. Seseorang yang terinfeksi Ebola tidak dapat menyebarkan penyakit sampai mereka mengalami gejala.

Gejala virus Ebola bisa datang tiba-tiba dan termasuk:

  1. Demam
  2. Kelelahan
  3. Nyeri otot
  4. Sakit kepala
  5. Sakit tenggorokan

Kemudian diikuti oleh:

  1. Muntah
  2. Diare
  3. Ruam
  4. Gejala gangguan fungsi ginjal dan hati
  5. Dalam beberapa kasus, terjadi pendarahan internal maupun eksternal (misalnya, keluarnya cairan dari gusi, atau darah dalam tinja).
  6. Temuan laboratorium termasuk jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah dan peningkatan enzim hati.

Virus Ebola pertama kali dideskripsikan pada tahun 1976 di dekat Sungai Ebola di tempat yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo. Sejak itu, virus muncul secara berkala dan menginfeksi orang di beberapa negara Afrika.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut