Pemberian Beasiswa hingga Reintegrasi Sosial, Ini Sinergi 46 K/L Lakukan Deradikalisasi

JAKARTA, iNews.id - 46 kementerian dan lembaga terlibat aktif melakukan deradikalisasi yang dikoordinasi BNPT RI. Hingga kini sudah dilakukan 167 aktivitas pembangunan fisik dan non fisik dalam program deradikalisasi.

Sekretaris Utama BNPT RI, Mayjen TNI Dedi Sambowo, SIP mengungkapkan capaian program deradikalisasi yang melibatkan 46 kementerian dan lembaga dalam Rapat Tim Sinergitas, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga

Pemerintah Kota Depok Berikan Bingkisan kepada 15 Mantan Napiter, Rangkul Mitra Deradikalisasi

Dalam rapat tersebut Dedi Sambowo menegaskan pentingnya mengubah pola pikir mitra deradikalisasi dan kelompok rentan terpapar radikal intoleransi.

"Kita bersama telah mempersempit ruang gerak kelompok tersebut dengan program-program transformasi mindset, kita harus memberikan dan mengembangkan dampak positif yang berkelanjutan," kata Dedi Sambowo.

Jenderal TNI bintang dua ini mengungkapkan ada 167 aktivitas pembangunan fisik dan non fisik dalam 12 klaster program deradikalisasi. Itu dilakukan 46 kementerian dan lembaga di 5 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.

Baca Juga

BNPT RI-Kementan Tingkatkan Kolaborasi Deradikalisasi melalui Program Pertanian

Program deradikalisasi tersebut antara lain pembangunan dan pemenuhan sarana infrastruktur, pemberian beasiswa, pelatihan ketenagakerjaan, diseminasi informasi dalam rangka kontra radikalisasi, bantuan kepada penyintas, hingga pembangunan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) sebagai sarana deradikalisasi dan reintegrasi sosial.

“Kita perlu terus mengembangkan program ini demi terciptanya transformasi mindset penerima sasaran yaitu mitra deradikalisasi, penyintas, serta orang dan kelompok orang yang rentan terpapar radikalisme terorisme,” jelas Dedi.

Jenderal TNI bintang dua ini juga menyampaikan masih terdapat sebanyak 284 aksi yang masih dalam proses realisasi.  Dia berharap Tim Sinergitas terus meningkatkan dukungannya pada program deradikalisasi.

Editor : M Mahfud