JAKARTA, iNewsDepok.id - Anies Baswedan menyatakan kesediaannya menjadi calon presiden (capres) pada 2024. Sejumlah pengamat melihat Anies punya peluang menang.
Berikut 3 fakta yang bisa dijadikan modal pencapresan Anies.
1. Elektabilitas Konsisten di 3 Besar
Hasil survei lembaga-lembaga kredibel selama satu setengah tahun terakhir menunjukkan nama Anies Baswedan konsisten berada di posisi tiga besar tingkat keterpilihan capres potensial.
Kendati tak punya partai, Anies ternyata berada dalam satu kluster elektabilitas bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan kader PDIP Ganjar Pranowo.
Hasil survei Poltracking pada Agustus 2022 misalnya, mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo dengan 26,6 persen, Prabowo Subianto 19,7 persen, dan Anies Baswedan 17,7 persen. Begitu juga survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 13 - 21 Agustus 2022 mendapatkan elektabilitas Ganjar Pranowo 24,5%, Prabowo Subianto 21,3%, dan Anies Baswedan 19,3%.
Hal itulah yang menurut Anies turut mempengaruhi kredibilitasnya.
"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye. Saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," jelas Anies, dikutip dari Reuters, Jumat (16/9/2022).
2. Berpeluang Diusung Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat
Pada pertengahan Juni 2022, Partai Nasdem mengumumkan tiga nama yang berpeluang diusung pada Pilpres 2024, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Nasdem bahkan berani mengajukan penawaran menggandengkan Anies dengan Puan Maharani.
Di sisi lain, PKS yang merupakan pendukung Anies di Pilgub DKI Jakarta lalu pun mengakui banyak kadernya menginginkan Anies untuk diusung sebagai capres di 2024.
“Walaupun kita harus komunikasikan ke majelis syuro, karena keputusan PKS ada di majelis syuro, aspirasi-aspirasi kader dari berbagai daerah juga sudah muncul Pak Anies,” ujar Juru Bicara PKS M Kholid pada diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk Elektabilitas Capres dalam Bingkai Survei, Sabtu (3/9/2022).
Sementara itu, Demokrat secara terbuka juga menginginkan Anies berdampingan dengan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Tidak ada jalan pulang kecuali kemenangan. Kami siap memenangkan AHY sebagai Presiden atau pun Wakil Presiden di 2024," kata politikus Demokrat Irwan dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Demokrat pun tak mempermasalahkan AHY menjadi cawapres.
"Saya sampaikan bahwa aspirasi di Rampinas itu AHY bisa RI-1 bisa RI-2," tutur Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat dihubungi MNC Portal, Jumat (16/9/2022).
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra pada Minggu (19/9/2022) malam mengunggah foto Anies dan AHY diapit Surya Paloh, JK, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
”Bakal pasangan calon diapit tiga King Maker, 1 di tengah dan 2 di ujung? Bismillah. Ikhtiar terus, doa terus kita. Setuju?” tulis Herzaky.
3. Dekat dengan Jusuf Kalla
Walau bukan kader parpol, Anies dikenal sebagai orang dekat Jusuf Kalla (JK), mantan presiden yang dikenal sebagai pengusaha juga politikus ulung. Bersama Surya Paloh, Megawati Soekarputri, juga Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, JK kerap disebut sebagai salah satu king maker dalam perhelatan politik nasional.
JK pula yang membawa Anies ke DKI Jakarta untuk dipasangkan dengan Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI 2017. JK mengatakan kedekatannya dengan Anies bermula di Universitas Paramadina.
Anies pernah menjadi rektor kampus tersebut sedangkan, JK adalah Ketua Dewan Yayasan Waqaf Paramadina sampai saat ini.
"Saya dekat karena memang punya sejarah," kata JK pada Juli 2022.
Editor : M Mahfud