get app
inews
Aa Text
Read Next : Ubah Format Debat Capres Cawapres, SETARA Institute: KPU Menambah Kecurigaan Publik

SETARA Institute Nilai Kapolri Lulus Ujian Terberat dengan Ditetapkan Ferdy Sambo Tersangka

Rabu, 10 Agustus 2022 | 06:06 WIB
header img
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka baru dalam kasus tewasnya Brigadir J. Foto: iNews.id

JAKARTA, iNewsDepok.id - Ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan Ferdy Sambo (FS) sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.

Bahkan, Ketua SETARA Institute Hendardi menilai penetapan FS sebagai tersangka oleh Tim Khusus yang dibentuk Kapolri telah membuktikan bahwa diplomasi kejujuran, transparansi dan kinerja berbasis data telah mengantarkan pada kesimpulan dan fakta dengan bukti permulaan yang cukup bahwa telah terjadi pembunuhan atas Brigadir J yang melibatkan FS.

“Pada awalnya Polri sempat terkesan sangat berhati-hati, karena peristiwa tersebut menyangkut perwira tinggi Polri yang juga berprestasi dan adanya suatu upaya menghalangi proses penegakan hukum (obstruction of justice),” jelas Hendardi dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (9/8/2022) malam.

Belum lagi, lanjut Hendardi, semburan informasi menyangkut kasus ini yang sangat massif membuat proses penyidikan sempat terhambat.

“Di tengah menurunnya kepercayaan publik pada institusi Polri, kasus ini sungguh menjadi ujian terberat bagi Kapolri, meskipun akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo lulus dari ujian tersebut,” kata Hendardi.

Hendardi mengatakan pengungkapan keterlibatan FS dalam peristiwa pembunuhan ini menjadi pembelajaran sangat penting bahwa oleh faktor-faktor tertentu, anggota Polri dan juga penegak hukum lainnya, dapat saja terlibat suatu perbuatan yang melanggar hukum.

Dalam sebuah korps, naughty cop dan clean cop akan selalu ada. Tetapi, kata Hendardi, sebagai sebuah instrumen penegakan hukum, institusi Polri tetap harus menjalankan tugas legal dan konstitusionalnya menegakan keadilan. Polri harus diawasi dan dikritik tetapi sebagai sebuah mekanisme tentu harus dipercaya.  

“Langkah maju Polri dalam penanganan kasus ini telah memutus berbagai spekulasi dan politisasi yang mengaitkan peristiwa ini dengan banyak hal di luar isu pembunuhan itu sendiri,” ungkap Hendardi.

Meskipun motif pembunuhan itu mungkin belum terungkap, tetapi menurut Hendardi,  penetapan tersangka atas FS telah memusatkan kepemimpinan penyidikan Polri mengalami kemajuan signifikan dan memutus politisasi oleh banyak pihak yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan.

“Capaian ini bukan hanya ditujukan untuk menjaga citra Polri semata tetapi yang utama menunjukkan bahwa kinerja instrumen keadilan ini masih bekerja dan dipercaya,” pungkas Hendardi.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut