SENTUL, iNews.id – Nilai keindonesiaan menjadi kunci untuk mencegah merebaknya paham radikal. Nilai keindonesiaan berupa toleransi, akan terwujud dalam sikap menerima perbedaan dari Sabang sampai Merauke dengan satu tujuan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH disampaikan saat menggelar Silaturahmi Kebangsaan dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah di Sentul, Kabupaten Bogor Senin (8/1/2022).
Silaturahmi Kebangsaan dihadiri Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Falah, K.H. Ahmad Rafiudin dan Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) Bunda Indah.
BNPT sendiri getol mendorong toleransi semua kalangan di Indonesia. Sebagai leading sector penanggulangan terorisme, BNPT menggalang semua pihak untuk bersama-sama mencegah dan melawan paham-paham radikal, intoleransi dan terorisme.
Boy menegaskan perlunya menjaga nilai-nilai bangsa Indonesia yang telah ditinggalkan oleh para pendiri bangsa ini. Nilai kebangsaan tersebut telah hidup ribuan tahun yang membuat bangsa-bangsa di Nusantara bisa hidup damai.
“Nilai Keindonesiaan efektif untuk mencegah paparan dari paham-paham yang mengancam keutuhan bangsa Indonesia seperti paham radikal intoleransi,” tutur Boy Rafli yang baru-baru dianugerahi gelar Pangeran Sentana oleh Kasunan Surakarta karena getol mendorong toleransi.
Sebagai leading sector penanggulangan terorisme, Boy Rafli mengakui peran BNPT sangat berat. Untuk itu ia mengajak seluruh jajarannya di BNPT untuk untuk terus meningkatkan kualitas dan kinerja dalam rangka menciptakan Indonesia yang aman, damai dan harmoni.
Dalam kesempatan yang sama Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Falah, KH Ahmad Rafiudin menyatakan dukungan penuh pada BNPT untuk mengikis penyebaran paham-paham radikalisme dan terorisme. Ia menegaskan semua kalangan harus bersatu padu untuk mendukung BNPT dalam penanggulangan terorisme.
“Terorisme adalah musuh kita bersama yang harus dilawan. Negara harus maju dan damai,” kata KH Ahmad Rafiudin.
Sementara itu Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA), Bunda Indah menyatakan seluruh warga negara Indonesia memiliki kewajiban bela negara dan bela bangsa termasuk melawan radikalisme terorisme.
“Setiap komponen bangsa harus saling bergandengan tangan demi menjaga NKRI. Mari kita merangkul satu sama lain,” cetusnya.
Editor : M Mahfud