Perlu diketahui bahwa 40% hingga 80% kecerdasan anak dipengaruhi oleh faktor genetik. faktor lain yang ikut mempengaruhi pembentukan kecerdasan anak adalah stimulasi pendidikan dan latihan pada anak, serta faktor lingkungan tempat tinggal.
Kecerdasan anak tidak bisa diukur tanpa mengetahui jenis-jenisnya. Menurut cekaja, ada dasarnya, ada tiga pembagian jenis kecerdasan yang istilahnya umum digunakan di dunia psikologi.
1. Intelligence Quotient (IQ) yakni kecerdasan individu yang berkaitan dengan aspek kognitif.
2. Emotional Quotient (EQ) yang meliputi kemampuan menggunakan dan mengontrol emosi di setiap waktu, kemampuan beradaptasi dan bersosialisasi, serta kemampuan bekerjasama dengan orang lain.
3. Spiritual Quotient (SQ) yang merupakan pengambilan makna dan value yang luas terhadap segala sesuatu hal.
Namun, menurut psikolog terkenal asal Amerika Serikat, Howard Earl Gardner, ada delapan jenis kecerdasan anak, yaitu:
1. Bodily-kinesthetic intelligence: kemampuan menggunakan bagian-bagian tubuh untuk membuat sesuatu.
2. Linguistic intelligence: kemampuan menganalisa informasi yang disampaikan melalui bahasa.
3. Logical-mathematic intelligence: kemampuan berhitung dan penyelesaian masalah secara abstrak.
4. Musical intelligence: kemampuan mengingat, membaca dan menghasilkan pola dari suara.
5. Spatial intelligence: kemampuan mengenali dan gambar.
6. Naturalistic intelligence: kemampuan membedakan jenis binatang, tanaman, dan cuaca.
7. Interpersonal intelligence: kemampuan memahami motivasi, keinginan, kondisi emosi orang lain.
8. Interpersonal intelligence kemampuan memahami motivasi, keinginan, kondisi emosi diri sendiri.
Orang tua wajib mengetahui tingkat kecerdasan anak, jenis-jenis tingkat kecerdasan tersebut dapat memancing munculnya bakat yang berdampak pada pemilihan hobi, skill andalan, hingga karir anak di masa depan.
Editor : Rohman