JAKARTA, iNewsDepok.id-Beberapa kegiatan favorit kerap dilakukan banyak orang saat Lebaran. Sebut saja mudik, bagi-bagi THR, ataupun menyajikan berbagai hidangan Lebaran.
Semua itu tentu membuat pengeluaran keuangan semakin meningkat. Tahun ini, Bank Indonesia (BI) pun telah menyiapkan uang tunai senilai lebih dari 175 triliun rupiah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut Ramadan dan Idul Fitri.
Di tengah naiknya transaksi keuangan, masyarakat diimbau untuk mewaspadai berbagai potensi penipuan online yang kerap terjadi dalam memenuhi kebutuhan saat Lebaran.
Beberapa kasus mudah ditemui, di antaranya penipuan undian menang THR, situs belanja online palsu, pinjaman online ilegal, bagi-bagi voucher belanja tiruan, munculnya akun-akun palsu menyerupai kanal resmi perusahaan, dan modus permintaan pembaruan data.
Demi mencegah terjadinya penipuan online selama Lebaran di tengah masyarakat, Flip, perusahaan teknologi keuangan Indonesia terkemuka sebagai platform pembayaran konsumen, membagikan beberapa tips yang dapat dipraktikan.
Jangan sembarang klik tautan
Beberapa pihak tak bertanggung jawab biasanya memanfaatkan link atau tautan untuk melakukan penipuan, termasuk untuk kepentingan memperoleh transaksi uang maupun data pribadi. Di momen seperti ini, tak jarang ditemui beberapa tautan palsu yang mengatasnamakan perusahaan untuk membagi-bagikan vouhcer belanja, THR, maupun doorprize Lebaran.
Pelaku akan memberikan pesan yang menarik bagi korban dengan iming-iming mendapat manfaat tertentu apabila mengikuti prosedur masuk ke dalam tautan tersebut. Tidak hanya itu, tautan mencurigakan biasanya dibuat sekilas mirip dengan website atau tautan resmi perusahaan yang asli.
Sebelum kamu mengeklik tautan yang diterima, pastikan bahwa link itu resmi dari perusahaan. Jadi, jangan sampai mudah tergiur dengan ajakan masuk ke link palsu yang berkedok hadiah ataupun pembaruan data pribadi.
Jangan beritahu OTP
One Time Password (OTP) merupakan kode verifikasi atau kata sandi sebagai salah satu lapisan keamanan saat bertransaksi online. Mereka yang berniat mengambil alih akun seseorang atau bertransaksi dengan memanfaatkan aplikasi milik orang lain secara ilegal akan mencuri kode OTP yang kita terima.
Saat bertransaksi secara online dan menerima kode OTP resmi dari perusahaan, baik dari SMS maupun email, pastikan kode tersebut tidak diketahui orang lain. Lebih lagi, jika kamu tidak pernah meminta (request) kode OTP ke penyedia layanan. Namun, apabila kamu benar-benar menghadapi pembajakan OTP, maka segera hubungi call center resmi perusahaan atau penyedia jasa layanan transaksi online tersebut.
Gunakan kanal resmi perusahaan
Cara paling aman untuk memastikan keabsahan informasi layanan transaksi online yang sedang digunakan adalah dengan menghubungi langsung kanal komunikasi resmi perusahaan atau penyedia jasa dan layanan transaksi online. Meskipun demikian, kamu harus tetap ekstra waspada, mengingat saat ini banyak oknum tidak bertanggung jawab mengelabui konsumen dengan membuat kanal-kanal komunikasi palsu yang mirip dengan kanal resmi perusahaan.
“Kami turut mendukung pelayanan yang optimal atas kebutuhan transaksi uang secara online untuk masyarakat selama libur Lebaran Idul Fitri ini. Kami secara konsisten mengajak masyarakat agar memanfaatkan solusi fintech yang aman dan praktis digunakan, khususnya ketika masyarakat berkegiatan mudik atau pulang ke kampung halaman dan biasanya membagikan THR kepada keluarga dan kerabat. Di tengah perayaan Idul Fitri ini, kami tetap mengimbau kepada semua pihak untuk tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan online,” seru Reza Marta Fawzy, Corporate Communications Lead Flip.
Editor : Mahfud