DEPOK, iNewsDepok.id - Tindakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Putri Kuswisnu Wardani menjenguk Ade Armando yang dirawat di RS Siloam akibat dihajar sejumlah orang pada 11 April 2022 lalu di depan Gedung DPR, berbuntut panjang.
Pasalnya, selain tindakan itu menimbulkan asumsi bahwa pemerintah memang "memelihara buzzer dan penista agama", juga mengimbas pada perusahaan kosmetik yang dikelolanya, PT Mustika Ratu.
Sejak Jumat (15/4/2022), di media sosial bergema #BoikotMustikaRatu, dan pada Sabtu (16/4/2022) pagi ini tagar itu sempat nangkring di puncak trending topik Twitter Indonesia.
Foto: tangkapan layar
Dari hasil penelusuran iNews Depok diketahui kalau seruan Boikot Mustika Ratu juga disuarakan oleh Ustaz Luthfi Bashori melalui akun Facebook-nya.
"Putri K Wardani bos kosmetik Mustika Ratu ternyata pro Ade Armando yang kerap memusuhi umat Islam. Berikut hari, bagi emak-emak muslimah militan pro kepentingan rakyat, sebaiknya perlu ganti merek kosmetik yang lain saja," katanya seperti dikutip Sabtu (16/4/2022).
Sumber: Facebook
Selama kampanye berlangsung, flayer boikot Mustika Ratu pun bertebaran di media sosial, terutama di Twitter. Salah satunya seperti di bawah ini:
Sumber: Twitter
Informasi tentang Putri K Wardani membesuk Ade Armando, diketahui dari akun Twitter Wantimpres yang memposting foto kunjungan itu berikut narasinya.
"Putri K. Wardani menjenguk Ade Armando di Rumah Sakit Siloam, Semanggi (12/4). Dalam kunjungan itu Putri menyampaikan keprihatinannya atas kekerasan yang harus dialami Ade Armando dan berharap ke depannya persaudaraan bangsa ini lebih dipererat," kata Watimpres dalam narasinya untuk foto yang di-posting.
Tak lama setelah postingan itu muncul, kritik pun membanjiri akun Twitter tersebut karena kunjungan Putri K Wardani itu dianggap sebagai bukti kalau negara memelihara buzzer dan penista agama. Dan tak lama kemudian, postingan itu dihapus.
Tapi sayang, postingan itu keburu di-capture banyak orang sehingga tetap beredar di media sosial.
Seperti diketahui, Ade Armando memang dicap sebagai buzzer dan penista agama, karena dia kerap membuat statemen-statemen yang menyinggung perasaan dan keimanan umat Islam. Dosen UI itu bahkan pernah dilaporkan ke polisi karena mengatakan bahwa "Tuhanmu bukan orang Arab", dan telah menjadi tersangka kasus penistaan agama sejak 2017.
Namun, hingga kini kasus itu belum diproses aparat penegak hukum hingga pengadilan.
Editor : Rohman
Artikel Terkait