DEPOK, iNewsDepok.id - Akun Twitter @PartaiSocmed membeberkan kalau Denny Siregar dibayar untuk memelihara perpecahan.
Pembeberan itu dilakukan Kamis (14/4/2022), untuk menanggapi dialog antara sosiolog Maman Suherman dengan Denny Siregar.
"Ada gak sih untungnya bagi bangsa ini, kita saling menghinakan sesama yang berbeda dengan sebutan "Kecebong"-"Kadrun?" Kenapa, sih ada yang senang banget melontarkan hal itu? Membahagiakankah?" tanya Maman melalui @maman1965 seperti dikutip Jumat (15/4/2022).
Foto: Twitter
"Saya jawab ya, kang @maman1965 ... Sebutan "Kadrun" itu adalah cara kami utk pisahkan diri dari org yg gunakan agama utk politik mereka. Apa gak gerah waktu mrk selalu klaim "kami umat Islam?" Saya gerah karena saya merasa terfitnah. Saya bukan mereka. Kadrun = Neo khawarij," jawab Denny Siregar melalui @DennySiregar7.
Foto: tangkapan layar
Sejak jawaban itu diberikan Denny pada Kamis (14/4/2022) pukul 20:49 WIB, hingga Jumat (15/2022) pukul 08:44 WIB, sebanyak 53 netizen menanggapi jawaban Denny Siregar itu, termasuk @PartaiSocmed yang memberi tanggapan pada Kamis (14/4/2022) pukul 24:00 WIB.
"Kami bantu klarifikasi," kata admin akun itu.
Ia membeberkan:
1. @DennySiregar7 dibayar utk memelihara perpecahan. Sebab, hanya dgn menciptakan musuh bersamalah dukungan utk penguasa bisa tetap dipertahankan.
2. Kadrun bukanlah sebutan utk kelompok radikal tetapi sebutan bagi siapapun yg kritis terhadap penguasa.
Foto: tangkapan layar
Hingga Jumat (15/4/2022) pukul 08:44 WIB telah ada 17 netizen yang berkomentar, 1.142 netizen yang menyukai, dan 485 netizen yang meretweet.
Tapi di antara yang berkomentar, belum ada respon dari Denny Siregar.
@PartaiSocmed telah eksis sejak 2012. Akun dengan moto Objectivity, Fairness and Justice for All ini semula merupakan akun pendukung Presiden Jokowi dan Ahok, namun kemudian berbalik arah dengan bersikap kritis terhadap Jokowi dan para pendukungnya.
Editor : Rohman
Artikel Terkait