1. Maraknya penistaan terhadap agama Islam yang terkesan dibiarkan pemerintahan Jokowi
2. Perlakuan yang berbeda antara umat Islam dengan umat penganut agama lain ketika melakukan suatu kesalahan
3. Hilangnya madrasah dari RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
"Bisa saja (nanti) semua masjid dikasih "teropong politik", sehingga ada masjid yang legal, masjid yang semi legal, masjid yang harus ditutup dan lain-lain," katanya.
Amien bahkan mengatakan bahwa hilangnya madrasah dari RUU Sisdiknas merupakan upaya untuk menebang generasi Islam sejak dari akarnya, sehingga generasi Islam semakin jauh dari agamanya, dan kalau sudah jauh dari agamanya, maka generasi Islam bisa dimasuki dengan ideologi komunisme dan ideologi lainnya.
Seperti diketahui, saat ini memang sedang ada upaya agar Jokowi tetap berkuasa menjadi presiden, sehingga selain ada upaya menduetkan Jokowi dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto agar Jokowi dapat menjadi presiden untuk periode yang ketiga, juga ada upaya untuk menunda Pemilu 2024 selama 2-3 tahun, sehingga Jokowi dapat tetap menjadi presiden hingga 2016 atau 2017.
Nama Luhut nyaring disebut-sebut setelah dia diketahui menjadi sumber wacana penundaan Pemilu yang disuarakan tiga Ketum Parpol, di antaranya Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Luhut juga diketahui merupakan ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) kubu Surtawijaya yang mendukung Jokowi menjadi presiden 3 periode.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, Luhut merupakan salah satu sosok di balik kesuksesan Jokowi memenangkan Pilkada Jakarta 2012 dan Pilpres 2014 serta Pilpres 2019. Tak mengherankan kalau Luhut seolah menjadi bayang-bayang Jokowi, sehingga bahkan ada yang menyebutnya sebagai The Real President, Perdana Menteri, bahkan Lord Luhut.
Maka, tak terlalu mengherankan jika Amien yang telah puluhan tahun malang melintang di jagat perpolitikan Indonesia, menyebut Jokowi dan Luhut sebagai pasangan duet.
Editor : Rohman
Artikel Terkait