Pemenuhan gizi sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Rita menambahkan bahwa porsi makan bayi yang kecil membuat setiap suapan harus padat gizi, terutama fungsi zat besi yang krusial pada masa ini untuk pertumbuhan otak.
Mulai usia 6 bulan, kebutuhan zat besi bayi melonjak hingga sekitar 11 mg per hari, sementara dalam ASI hanya tersedia sekitar 3%-nya, jadi masih kurang 97% lagi yang harus disediakan MPASI. Adanya gap (celah/kesenjangan) yang besar inilah membuat orang tua harus lebih cermat memilih bahan makanan yang bergizi.
"Contohnya seperti bahan utama hari ini yaitu ikan kembung dan lele yang kaya zat gizi, harganya terjangkau, dan mudah didapat, kemudian dikombinasikan dengan MPASI fortifikasi yang tinggi zat besi,” jelas dr. Rita.
Alyssa Soebandono, figur publik yang juga seorang ibu turut membagikan pengalamannya.
“Setiap anak itu berbeda, dan rasa bosan pada makanan pastinya sering terjadi. Karena itu, sebagai orang tua kita perlu pintar-pintar memvariasikan MPASI setiap hari agar anak tetap semangat makan," kata Alyssa Soebandono.
Alyssa menuturkan terus mengenalkan rasa dengan mengombinasikan bahan-bahan makanan yang ada di rumah. Bahan lalu dipadukan dengan SUN yang mudah dikreasikan dan gizi lengkap, terutama tinggi zat besi yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak-anak kita.
"Dengan cara ini, saya merasa lebih tenang meski porsi makannya masih kecil. Ketika keduanya dipadukan, hasilnya jadi lebih padat gizi, tetap lezat, dan biasanya lebih mudah diterima anak,” ungkap Alyssa Soebandono.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
