Saat ini, daya tarik produk dan teknologi Jepang tidak lagi sebatas pada kualitas unggul semata. Keunggulan sejati perusahaan Jepang terletak pada komitmen mereka terhadap layanan purna jual dan pemeliharaan yang komprehensif.
“Perusahaan Jepang tidak hanya menjual produk, tetapi juga menyediakan layanan pemeliharaan pasca penjualan. Ini lah yang menjadi keunggulan. Satu perusahaan dapat menangani mulai dari desain, konstruksi, pemeliharaan, hingga konsultasi mengenai bahan produk,” jelas Shinji.
Fokus perusahaan Jepang adalah menjadi mitra solusi. Mereka melihat tantangan yang dihadapi perusahaan di Indonesia, seperti isu peningkatan biaya SDM.
Melalui PT. AQ Business Solution Indonesia, mereka menawarkan solusi industri 4.0 dengan memanfaatkan AI dan IoT untuk mengatasi masalah produksi, seperti pengurangan biaya, peningkatan efektivitas, dan kualitas.
Tak hanya itu, mereka juga menawarkan teknologi yang mendukung upaya perlindungan lingkungan, penghematan energi, dan netralitas karbon, area yang menjadi keahlian Jepang.
PT Daiki Axis Indonesia bahkan menyediakan sesi konsultasi gratis mengenai standar baru 2025 untuk pengolahan dan pembuangan limbah air.
Mereka menawarkan layanan one-stop yang mencakup manufaktur lokal, penjualan, dan pemeliharaan, mendukung produsen dalam upaya kepatuhan lingkungan mereka.
Salah satu demonstrasi menarik adalah kemampuan mereka mengubah air limbah (dari kamar mandi, dapur, dll.) dalam waktu 16 hingga 24 jam, menjadi air bersih yang aman untuk dibuang ke lingkungan.
Tahun ini, Japan Pavilion didesain dengan struktur yang lebih inklusif (Hall D2 Booth No. 9102-9123). Sejak 2024, pavilion ini tidak hanya diisi oleh JETRO, tetapi juga melibatkan Tokyo Metropolitan Small and Medium Enterprise Support Center (Tokyo-SME) dan Osaka Business Development Agency (OBDA).
Pendekatan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Japan Pavilion merepresentasikan Jepang secara keseluruhan, memperkuat kehadiran Jepang, dan mendukung perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah dalam ekspansi bisnis mereka ke Indonesia.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
