Meski Pro Kontra, Ternyata Para Pejabat Ini Pernah Jalani Metode Cuci Otak Dokter Terawan

Tim inews
Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K)

JAKARTA, iNews.id - Terapi cuci otak atau brainwash yang dilakukan Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) menimbulkan pro-kontra.

Terapi ini yang menjadi perseteruan awal antara dr. Terawan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sehingga berujung pada pemecatan mantan Menteri Kesehatan dari keanggotaan IDI oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK IDI). Keputusan itu dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022).

BACA JUGA:

Ini 5 Pelanggaran Etik dr Terawan yang Membuatnya Dipecat Permanen dari IDI

Terapi cuci otak adalah inovasi metode medis dr. Terawan saat menjabat Kepala RSPAD Gatot Subroto dan Dokter Kepresidenan Republik Indonesia. Inovasi ini telah diperkenalkan sejak tahun 2004 dan mulai banyak peminat sejak tahun 2010.

Terapi cuci otak yang dilakukan dr. Terawan adalah flushing atau Digital Substraction Angiography (DSA) yang bertujuan untuk melancarkan peredaran darah di kepala.

Cara ini diklaim berhasil menangani pasien yang mengalami stroke dan sebanyak 40 ribu pasien telah mencoba cara ini.

BACA JUGA:

Dipecat Permanen dari IDI, Ini Dampaknya Bagi dr Terawan

Kemudian IDI mempersoalkan metode terapi cuci otak yang menggunaan alat DSA belum teruji secara ilmiah. Di sisi lain, dr. Terawan melakukan publikasi dan promosi masif dengan klaim kesembuhan di media.

Meskipun menimbulkan pro kontra, namun para pejabat dan tokoh di Tanah Air sudah mencoba terapi cuci otak ini dan mengakui khasiat dari metode cuci otak tersebut.

Berikut daftar tokoh dan pejabat yang pernah menjalani terapi cuci otak:

BACA JUGA:

IDI Pecat Mantan Menkes dr Terawan dari Keanggotaan

  1. Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pasien dr. Terawan. Probowo yang mengidap vertigo disarankan untuk membersihkan penyakit tersebut dengan metode cuci otak. Setelah terapi Prabowo merasa lebih sehat. Menurutnya, Indonesia harusnya bangga memiliki dr. Terawan yang punya terobosan.
  1. Mahfud MD. Menko Polhukam Mahfud MD pernah menjalani terapi cuci otak ini dan berdasarkan pengalamannya ia menilai sangat bagus. Saya tidak tahu ya harus menanggapi apa. Tapi saya pernah menjadi pasiennya. Itu bagus menurut saya sih. Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).
  1. Moeldoko. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko pernah menjalani terapi cuci otak dr. Terawan. Pada April 2018, mantan Panglima TNI ini sudah dua kali menjalani terapi tersebut. Moeldoko menjalani terapi tersebut karena memiliki masalah keseimbangan. Moeldoko melihat metode tersebut dilakukan secara ilmiah, karena sebelumnya dilihat indikator keseimbangan tubuh yang kurang.
  1. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah menjalani metode cuci otak. Menurut SBY, sudah ada ribuan orang yang merasa tertolong dengan metode tersebut, salah satunya seorang perdana menteri. Perdana Menteri yang memiliki keluhan di bagian kepala pernah brobat ke dua negara tetangga yang dianggap maju bidang kedokteran, tetapi tidak sembuh. Setelah mengikuti metode cuci otak, akhirnya bisa sembuh.  
  1. Hendropriyono. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono pernah menjalani metode cuci otak dr. Terawan. Dengan metode tersebut, menurut Hendropriyono ia terselamatkan dari ancaman stroke, sehingga saat ini ia bisa lari, angkat besi, dan jogging bersama cucu.
  1. Dahlan Iskan. Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah merasakan metode cuci otak dr. Terawan, yang pengalaman tersebut dibuat tulisan berjudul “Membersihkan Gorong-gorong Buntu di Otak.” Dahlan Iskan mencoba metode tersebut untuk membersihkan saluran-saluran darah di otak, hasilnya pikirannya menjadi jernih dan segar.
  2. Aburizal Bakrie. Mantan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie pernah merasakan manfaat terapi cuci otak. Melalu akun Instagramnya Aburizal mengatakan, “Metode cuci otaknya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke.”


Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network