Kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!” hadir untuk memberikan pemahaman dan dukungan, baik bagi ibu yang sudah menjalani peran tersebut maupun bagi perempuan yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi ibu. Mengambil juga momen dan semangat Hari Kartini hari ini, “Siapa Takut Jadi Ibu!” menjadi simbol ajakan dan motivasi bagi perempuan untuk berani lebih mengenal potensi diri dan melangkah dengan penuh percaya diri dalam menyambut dan menjalani kehamilan.
“Kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!” ada untuk membangkitkan potensi perempuan sekaligus menantang norma sosial yang selama ini membebani mereka. Karena PRENAGEN percaya, setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu,” kata Junita.
Junita juga menyoroti bahwa banyak perempuan dari generasi Z merasa khawatir tentang kehamilan. Oleh karena itu, Prenagen berinisiatif untuk menciptakan wadah bagi mereka untuk berbagi dan mendapatkan dukungan melalui “Prenagen Mommy Society”.
Semangat Hari Kartini menjadi landasan untuk memberdayakan perempuan dalam mempersiapkan kehamilan. Junita mengungkapkan bahwa kesadaran akan pentingnya persiapan kehamilan, bahkan sebelum hamil, semakin meningkat. Banyak calon ibu yang datang ke dokter kandungan tidak hanya saat sudah hamil, tetapi juga dalam tahap perencanaan. “Persiapan nutrisi menjadi fokus utama, dan visi Prenagen adalah untuk mendampingi perempuan mulai dari sebelum kehamilan, selama kehamilan, hingga masa menyusui, selaras dengan perkembangan generasi. Melalui Prenagen Mommy Society, kami juga menyediakan platform untuk berbagi dan berkonsultasi dengan dokter,” kata Junita.
Dalam kesempatan ini, dr. Ardiansjah Dara meluruskan mitos populer tentang makan dua porsi saat hamil. Foto: Novi
Dalam kesempatan ini, dr. Ardiansjah Dara meluruskan mitos populer tentang makan dua porsi saat hamil. Menurutnya, makan harus seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Mengenang perjuangan R.A. Kartini, ia menyoroti bahwa di masa lalu, permasalahan kehamilan dan persalinan, seperti preeklamsia dan infeksi, menjadi penyebab kematian yang tinggi. “Mungkin banyak yang belum tahu kalau Ibu R.A. Kartini itu wafat karena ada permasalahan kehamilan seperti preeklamsia atau infeksi saat persalinan,” ungkap dr. Dara.
“Makan dua porsi justru berpotensi meningkatkan berat badan berlebihan dan risiko diabetes. Terutama setelah usia kehamilan lima bulan ketika kadar gula darah cenderung meningkat untuk mendukung perkembangan janin. Kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko kencing manis yang berbahaya bagi ibu dan janin,” terang dr. Dara.
dr. Dara menjelaskan bahwa faktor hormonal sangat dominan selama kehamilan. Kebutuhan nutrisi pun berbeda di setiap trimester. Trimester pertama membutuhkan asupan asam folat yang tinggi, trimester kedua memerlukan kalsium, dan setelah trimester kedua, kebutuhan zat besi meningkat (asupan zat besi di awal kehamilan justru bisa memicu mual). “Nutrisi penting terdiri dari makro (protein, karbohidrat, serat) dan mikro (vitamin dan mineral), dimana Prenagen menyediakan nutrisi mikro yang dibutuhkan,” ujar dr. Dara.
Diskusi ini memberikan perspektif yang kaya dan memberdayakan, terutama bagi generasi Z yang sedang merencanakan keluarga. Pesannya jelas: kehamilan adalah perjalanan yang unik bagi setiap individu, perencanaan yang matang dan dukungan yang kuat adalah kunci, dan mitos seputar kehamilan perlu diluruskan dengan informasi yang akurat. Selamat Hari Kartini! Siapa Takut Jadi Ibu!
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
