Kisruh Bengkel Moge di Kalimulya Depok Berakhir Damai Lewat Musyawarah Warga

Rivalino
Kisruh Bengkel Moge di Kalimulya Depok Berakhir Damai Lewat Musyawarah Warga Warga RT 01/RW 01, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, menggelar musyawarah untuk membahas polemik keberadaan bengkel motor gede (moge) di lingkungan mereka. (Foto: iNews Depok/Ist)

DEPOK, iNews Depok. id - Polemik soal aktivitas bengkel motor gede (moge) yang sempat bikin resah warga RT 01/RW 01, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, akhirnya menemui titik damai. Persoalan yang sempat viral ini diselesaikan melalui musyawarah warga yang digelar Minggu malam (13/4/2025) di kediaman Ketua RT.

Musyawarah dimulai pukul 18.30 WIB dan dihadiri oleh warga terdampak, pemilik usaha montir moge, pemilik kontrakan, Ketua RT-RW, tokoh masyarakat, hingga Babinsa Kelurahan Kalimulya, Sertu Makmun.

Warga sebelumnya mengeluhkan suara bising dan musik keras dari kontrakan yang disebut-sebut dijadikan bengkel moge tetap. Isu ini bahkan ramai dibahas di media sosial dan memicu reaksi publik.

Namun dalam pertemuan tersebut, Slamet selaku montir menjelaskan bahwa dirinya bukan membuka bengkel permanen. Ia hanya montir panggilan yang kebetulan sedang kebanjiran order, sehingga beberapa motor ditangani di kontrakan. 

“Saya minta maaf jika aktivitas ini mengganggu. Saya berterima kasih karena diberi ruang untuk menjelaskan,” ujar Slamet, dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).

Warga pun menerima klarifikasi tersebut. Salah satu warga, Panpan, menyebut bahwa keluhan muncul semata untuk menjaga kenyamanan lingkungan. “Kami tidak ingin ribut, hanya ingin lingkungan yang tenang. Alhamdulillah semua bisa diselesaikan baik-baik,” ujarnya.

Ketua RT, Subur, memastikan seluruh hasil musyawarah dituangkan dalam berita acara dan ditandatangani semua pihak. Ia menegaskan bahwa kesepakatan itu menjadi komitmen bersama menjaga ketertiban wilayah.

Babinsa Kalimulya, Sertu Makmun, turut mengapresiasi penyelesaian damai ini. “Saya bangga. Ini bukti bahwa musyawarah warga bisa menjadi solusi meredam potensi konflik,” tegasnya.

Dengan berakhirnya polemik tersebut, warga berharap lingkungan kembali kondusif dan harmonis, serta menjadi contoh penyelesaian masalah berbasis musyawarah dan kekeluargaan.

 

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update