Bukan hanya longsor dan pergeseran tanah saja yang terjadi di Sukabumi. Bencana banjir bandang pun turut melanda Kota dan Kabupaten Sukabumi hingga menghancurkan infrastruktur dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Salah satu penyebab banjir melumpuhkan Sukabumi disebut karena aktivitas tambang emas ilegal yang diduga menjadi penyebab utama kerusakan lingkungan di kawasan tersebut.
“Ini juga harus menjadi pelajaran buat semua pihak. Pemerintah harus lebih tegas lagi melakukan pendisiplinan dan meningkatkan pengawasan. Reformasi pengelolaan lingkungan adalah langkah yang tidak bisa ditawar lagi,” ujar Cucun.
“Pemerintah harus menunjukkan komitmen nyata untuk melindungi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan demi keberlanjutan generasi mendatang,” sambungnya.
Di Sukabumi, Cucun kemudian melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan pimpinan kementerian/lembaga terkait untuk membahas program penanggulangan pasca-bencana. Rakor ini untuk menyinergikan kerja-kerja antar instansi.
Dalam rakor tersebut, hadir di antaranya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, dan perwakilan jajaran Forkopimda Kabupaten Sukabumi, termasuk dari pihak TNI/Polri.
“Kami sudah berdiskusi dengan kepala BNPB dan seluruh stakeholder. Alhamdulillah penanganan cepat itu sudah dilakukan oleh pihak yang menangani bencana terutama BNPB,” kata Cucun setelah Rakor.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait