JAKARTA, iNews Depok.id - Berdasarkan data terbaru, kanker paru-paru masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, Yayasan Kanker Indonesia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara "Run for Healthy Lungs". Melalui acara ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan upaya pencegahan kanker paru.
Global Observatory on Cancer (GLOBOCAN) tahun 2022 menyebutkan bahwa di Indonesia terdapat 66.271 jumlah kasus baru dan sebanyak 34.339 jumlah kematian akibat kanker paru. Tingginya jumlah kasus dan kematian menandakan pentingnya pengendalian faktor risiko sebagai upaya pencegahan.
Nah, dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Paru, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menekankan pentingnya skrining sebagai upaya meningkatkan peluang kesembuhan kanker paru. Kegiatan pra-skrining untuk masyarakat akan dilaksanakan pada ajang “Run For Healthy Lungs” yang akan digelar pada Minggu, 1 Desember 2024 di Area Pintu 6 Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
dr. Feddy_Medical (Director AstraZeneca Indonesia). Foto: Ist
Ajang “Run for Healthy Lungs” didukung oleh program “Dedikasi Untuk Negeri” dari Bank Indonesia, mengingat kesehatan masyarakat mempengaruhi daya saing dan produktivitas tenaga kerja yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, mengatakan, “YKI mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Bank Indonesia dan segenap pihak. Kami mengajak masyarakat berpartisipasi pada ajang ‘Run for Healthy Lungs’ dan melakukan pra-skrining kanker paru sebagai upaya pengendalian faktor risiko kanker paru, mengingat kanker paru menempati urutan nomor dua kejadian kanker di Indonesia.”
Ketua Bidang Ilmiah Yayasan Kanker Indonesia, Prof. dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K), yang juga merupakan Guru Besar dalam bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, mengutarakan, “Angka kematian yang tinggi pada kanker paru disebabkan oleh keterlambatan penanganan pada pasien kanker paru. Sebanyak 90 persen dari pasien kanker paru baru datang ke dokter setelah mereka memasuki stadium lanjut.”
Kesadaran masyarakat akan kanker paru perlu ditingkatkan. “Kesembuhan pada pasien kanker bisa mencapai 90 persen jika ditangani sejak dini. Oleh sebab itu, skrining dan deteksi dini kanker paru menjadi sangat penting, khususnya bagi mereka yang berisiko tinggi,” ujar Prof. Elisna saat konferensi pers di kantor YKI, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 November 2024.
Pra-Skrining dilaksanakan melalui pengisian Kuesioner Profil Risiko Kanker Paru, “Apabila pra-skrining menunjukkan responden memiliki risiko tinggi, harus dilanjutkan dengan skrining kanker paru dan pemeriksaan medik lebih lanjut, jelas Prof. Elisna.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait