"Dalam mengembangkan teknologi menggunakan tenaga Matahari, beruntung saya mendapatkan dukungan penuh dari sekolah untuk mengembangkan penelitian ini. Saya mempelajari tidak hanya teori tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkannya sampai sekarang telah terpasang dan dapat dimanfaatkan,” kata Bryan.
Dengan teknologi yang telah dikembangkan, tenaga Matahari ini dapat menghasilkan 1.3 MWh produksi listrik tahunan sekaligus menghemat 22 ton emisi karbon selama 20 tahun dan juga menghemat 26MWh produksi listrik dalam 20 tahun.
Melalui proyek ini, BINUS SCHOOL Bekasi juga berharap dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut di bidang energi terbarukan, serta memberikan kesempatan bagi siswa dan klub riset untuk terlibat langsung dalam eksperimen nyata.
Lampu jalan bertenaga surya ini merupakan langkah awal sekolah dalam mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam operasional sehari-hari, mendukung misi global untuk mengurangi emisi karbon dan mengembangkan solusi berkelanjutan.
Kepala Sekolah BINUS SCHOOL Bekasi, Maria Karah, menyatakan bahwa sekolah sangat mendukung setiap siswa yang ingin berkembang, baik itu mendalami penelitian, riset, hingga bidang olahraga.
Kepala Sekolah BINUS SCHOOL Bekasi, Maria Karah memberikan kata sambutan. Foto: Novi
"Kami sangat bangga dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Bryan. Di usianya yang masih muda, Bryan sudah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atas pengembangan energi terbarukan. Kami berharap ini akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak inovasi di masa depan,” jelas Karah.
BINUS SCHOOL Bekasi merupakan sekolah yang menjadi bagian dari BINUS SCHOOL Education dengan lebih dari 26 tahun pengalaman di bidang pendidikan sekolah. Dengan komitmen untuk menciptakan pemimpin masa depan melalui pendidikan yang berkualitas dan menyeluruh (holistic education), BINUS SCHOOL Bekasi terus mendukung setiap potensi yang dimiliki oleh siswanya untuk menjelajahi cakrawala baru dan mampu memberikan dampak positif untuk masyarakat.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait