JAKARTA, iNews Depok.id – Siapa sangka kalau Tropicana Slim, merek gula sehat ini ternyata awalnya merupakan sebuah produk sirup. Ya, dimulai di Semarang tahun 1974 silam atau 50 tahun lalu, produk sirup Tropicana Slim hadir.
“Dawali dengan produk sirup Tropicana Slim, sirup bebas gula yang diluncurkan pada tahun 1974 di Semarang sebagai wujud keprihatinan pendiri akan keluarganya yang memiliki diabetes karena suka yang manis-manis, kini di usia ke 50 tahunnya, produk gula Tropicana Slim merupakan salah satu produk unggulan yang sudah dinikmati di lebih dari 30 negara di dunia. Selain itu, Tropicana Slim juga senantiasa meluncurkan berbagai produk baru yang inovatif, seperti beras porang, minuman oat, minuman almond, hingga minuman kolagen, yang semuanya diformulasikan bebas gula namun tetap nikmat rasanya,” tutur Noviana Halim, Brand Manager Tropicana Slim saat acara syukuran 50 tahun Tropicana Slim yang digelar di Nutrifood Inspiring Center, Menteng Square, Jakarta Pusat pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Dalam perayaan 50 tahun perjalanan Tropicana Slim ini, kita diajak untuk merenungkan betapa jauh produk ini telah bertransformasi dari sekadar pemanis rendah kalori menjadi pelopor gaya hidup sehat di Indonesia. Melalui inovasi yang tak pernah berhenti, Tropicana Slim telah berhasil merevolusi cara kita memandang gula dan makanan sehat.
Dimulai dari sebuah kebutuhan pribadi akan minuman manis tanpa gula, Tropicana Slim telah berkembang menjadi merek yang menawarkan beragam produk rendah gula dan bebas gula.
Bagaimana Tropicana Slim Mampu Bertahan Hingga 50 Tahun?
Menurut Novi, mereka selalu mendengarkan apa kata konsumen. “Semua inovasi yang kita lakukan itu asalnya dari konsumen. Selalu perhatikan apa yang konsumen mau. Penting juga untuk kita selalu mau hadir, mengikuti zaman, dan konsumen punya channel untuk menghubungi kita. Sekarang ini zamannya TikTok dan IG, konsumen DM kita, itu selalu kita respons. Ada yang minta kita untuk bikin saus tiram, mayonnaise, bahkan sambal terasi, semua kita dengar,” kata Novi.
Mendengar semua permintaan konsumen, tak heran hingga kini mereka pun sudah memiliki total sebanyak 68 produk di luar varian yang besar-besar seperti untuk restoran dan hotel-hotel. “Lengkap, mulai dari minyak, saus, kecap, teh, kopi, cookies, shirataki, mie instan, nasi uduk, beras porang, produk serat, dan lain sebagainya yang tentu saja semuanya bebas gula, rendah garam dan lemak,” tandas Novi.
Tak hanya hadir dan mendengar konsumen, lanjut Novi, mereka juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. “Saat ini zamannya orang suka ke café, kami pun berkolaborasi dengan café, restoran, toko kue, gerai makanan dan minuman, UMKM, dan lain sebagainya,” terang Novi.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait