DEPOK, iNews Depok. id - Ketua Pembina MPET2 Ling Tien Kung, Shane Feldo Fuyi Widjaja, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota Ling Tien Kung yang tetap menjaga kemurnian dan loyalitas terhadap organisasi tersebut.
Hal ini disampaikannya dalam acara latihan bersama sasana-sasana Ling Tien Kung se-Jabodetabek di Sasana Ling Tien Kung Gladioul Kortonom Depok I, di RW 024, Perum Griya Lembah, Kelurahan Abadijaya, Sukamajaya, Kota Depok, Minggu (6/10/2024).
Menurut Shane, seragam putih biru yang menjadi identitas anggota Ling Tien Kung kini dapat dilihat di berbagai kota, termasuk di Depok.
“Ini luar biasa buat kita, keluarga besar Ling Tien Kung. Saya ingin menyampaikan terima kasih karena bapak-bapak dan ibu-ibu telah menjaga kemurnian Ling Tien Kung,” ujar Shane dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa semangat yang menjadi impian pencipta Ling Tien Kung tetap terjaga. Shane menyebut dirinya selalu memegang teguh mandat dari kakeknya yang menjadi pencetus organisasi tersebut.
“Mudah-mudahan terus bisa kita lestarikan bersama di seluruh Indonesia, khususnya Jabodetabek, termasuk di Depok ini,” katanya.
Lebih lanjut, Shane mengungkapkan keyakinannya bahwa Depok merupakan salah satu wilayah dengan anggota Ling Tien Kung yang kuat. "Saya yakin di Depok ini adalah salah satu pemegang yang terkuat. Mari kita jaga dan lestarikan terus," ajaknya.
Acara latihan bersama ini menjadi ajang silaturahmi bagi anggota Ling Tien Kung yang berasal dari berbagai wilayah di Jabodetabek. Shane mengapresiasi kesempatan tersebut sebagai momen berharga untuk mempererat hubungan antaranggota.
“Di seluruh Indonesia, kita sudah ada perwakilan Ling Tien Kung di 20-an provinsi dari total 33 provinsi,” jelas Shane.
Sementara itu, Ketua Sasana Ling Tien Kung Gladioul Kortonom Depok I, Jumadial Rohim, menambahkan bahwa tujuan utama dari latihan bersama ini adalah untuk mempererat silaturahmi antar pengurus sasana di Jabodetabek. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menjaga soliditas organisasi.
Selain latihan bersama, acara ini juga diisi dengan diskusi panel yang membahas keorganisasian Ling Tien Kung serta peraturan MPET2. Jumadial menegaskan bahwa banyak masyarakat yang belum memahami bahwa Ling Tien Kung memiliki wadah resmi yang diatur oleh MPET2 Ling Tien Kung.
“Kami menyelenggarakan diskusi panel ini dengan harapan dapat mengedukasi masyarakat bahwa Ling Tien Kung punya wadah resmi. Jadi, tidak bisa setiap orang menafsirkan apa yang mereka baca di buku kuning sesuai dengan kepentingannya sendiri,” ujar Jumadial.
Ia berharap edukasi melalui diskusi panel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Ling Tien Kung dan peraturan yang mengaturnya.
“Mudah-mudahan edukasi ini bisa bermanfaat untuk menjaga kemurnian dan kesatuan Ling Tien Kung,” pungkas Jumadial.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait