Syngenta Rayakan 60 Tahun Kemitraan Strategis dengan Petani, Dukung Penguatan Sektor Pertanian

Novi
Teknologi terdepan Syngenta, mendorong terwujudnya pembangunan ketahanan pangan Indonesia. Foto: Ist

Di Syngenta, tujuan utama perusahaan adalah memberdayakan petani untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Inovasi terdepan Syngenta, termasuk solusi pertanian digital, AI, dan teknik pertanian presisi, memungkinkan petani mengoptimalkan produksi mereka. Dengan meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi sumber daya, solusi dan teknologi Syngenta membantu petani meningkatkan produktivitas dan mendorong keberlanjutan. 

Selain itu, ekosistem pertanian tertutup Syngenta memberikan petani akses yang lebih baik - termasuk pengetahuan agronomi, layanan, teknologi, serta akses ke input atau sumber daya pertanian, pembiayaan, dan pasar yang akan meningkatkan pendapatan serta mendorong kesejahteraan petani.

“Di Syngenta, kami menempatkan petani sebagai fokus utama dari semua kegiatan usaha maupun upaya keberlanjutan kami dengan berinvestasi dalam teknologi inovatif untuk membantu petani mengatasi tantangan mereka,” kata Fainta Susilo Negoro, Syngenta Indonesia Country Head of Sustainability & Corporate Affairs.

Teknologi Plinazolin yang merupakan terobosan utama Syngenta, misalnya, menawarkan perlindungan luar biasa terhadap Lepidoptera, salah satu hama paling berbahaya yang memengaruhi sawah padi Indonesia. Selain itu, teknologi Adepidyn yang terdapat dalam Miravis Duo memberikan manajemen penyakit jamur yang kuat dan tahan lama, membantu petani meminimalkan kerugian dari hama dan penyakit, yang secara umum menyebabkan kerugian 10-23% dari hasil panen setiap tahunnya.

Fainta menjelaskan lebih lanjut bahwa komitmen Syngenta terhadap inovasi didukung oleh kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan lokal. Contoh utama adalah "Komunitas 10 Ton," sebuah inisiatif yang dikembangkan bekerja sama dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia. Tujuan dari program ini adalah membantu petani mencapai produksi hingga 10 ton per hektar, dibandingkan dengan rata-rata produksi nasional 5-6 ton per hektar.

Melalui praktik pertanian yang baik, dukungan agronomi yang komprehensif, dan pembelajaran antar-petani, Syngenta berharap dapat membuka keran potensi yang sangat besar dan mendukung kemajuan sektor pertanian Indonesia.

“Di Syngenta, kami berdedikasi untuk memajukan praktik pertanian yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Dengan bekerja sama dengan petani, mitra, pemangku kepentingan industri, pemerintah, dan komunitas, kami yakin dapat membuka potensi penuh pertanian demi manfaat semua pihak,” tutup Rowe.

Editor : M Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network