Said Didu Minta Ketum PBNU Berpikir Secara Sehat

Tim iNews
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Sindonews

DEPOK, iNews.id - Tokoh nasional Muhammad Said Didu meminta Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf untuk berpikir secara sehat.

Hal ini ia sampaikan menyusul pernyataan Staquf yang mendukung penundaan Pemilu 2024.

"Di negara demokrasi, jika ada yang membuat bangsa makin berat, maka Pemilu dipercepat, bukan diundur. Yang membuat beban bangsa makin berat sejak 2014 sampai seperti saat ini siapa?  Mari berpikir secara sehat," kata Didu melalui akun Twitter-nya, @msaid_didu, Senin (28/2/2022).


Foto: tangkapan layar

Seperti diketahui, sejauh ini telah ada tiga Ketum partai yang mewacanakan pengunduran Pemilu 2024 selama 2-3 tahun, yakni Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Jika Pemilu diundur, maka jabatan Presiden Jokowi akan diperpanjang hingga Pemilu dilaksanakan.

Banyak kalangan menolak wacana ini, karena selain melanggar konstitusi, juga tidak ada payung hukumnya. Penolakan terkeras datang dari barisan oposisi yang tak ingin melihat Jokowi duduk di kursi kepresidenan karena dianggap tak mampu memimpin, dan pemerintahannya pun diduga dikuasai dan dikendalikan oligarki, sehingga pemerintahan ini kerap menerbitkan kebijakan yang pro pengusaha/oligarki, dan tidak pro rakyat. Penerbitan UU Minerba, UU Cipta Kerja dan revisi UU KPK adalah contohnya.

Pemerintahan Jokowi juga terus menumpuk utang, tapi tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Bahkan meski Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, tetapi belakangan ini justru terjadi kelangkaan minyak goreng.

Namun, PBNU merupakan Ormas pendukung pemerintah. Di tengah derasnya penolakan terhadap wacana ini, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf justru bersikap mendukung.

Dalam tanggapannya atas wacana itu, Staquf menilai bahwa usulan penundaan Pemilu 2024 merupakan penyataan yang masuk akal. 

“Ada usulan penundaan Pemilu, dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” kata dia, Minggu (27/2/2022), di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar, Sumbar, dalam rangka mengunjungi korban gempa M5,1 di Pasaman Barat yang terjadi pada Jumat (25/2/2022)

Menurut dia, usulan tersebut dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini. 

“Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini,” imbuhnya.

Ia menilai, seluruhnya dapat melihat banyak cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga dirasakan di seluruh dunia. Mulai dari pandemi Covid-19, banjir, gempa bumi, dan menurut di  keadaan sulit bukan hanya Indonesia, tetapi dunia. 

“Kunci hadapi harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada,” katanya.

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network