JAKARTA, iNewsDepok.id - Kisah inspiratif datang dari Ahmad Yuli Setiawan yang akrab disapa Awan. Siswa SMAN 3 Bantul ini berhasil diterima di Fakultas Peternakan (Fapet) UGM tahun 2024 melalui jalur SNBP.
Orang tuanya, Riyanta (49), tidak dapat menahan tangis bahagia. Dia menceritakan tentang anak semata wayangnya dan masih tidak percaya bahwa Awan bisa diterima di UGM tanpa tes.
Bukan hanya itu, Awan juga tidak dikenakan biaya pendidikan karena mendapatkan subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen, sehingga dibebaskan dari biaya kuliah selama menjalani studi.
“Saya sampai sekarang masih setengah tidak percaya,” ucap Riyanta terbata-bata seperti yang dikutip dari laman UGM, Jumat (28/6/2024).
Riyanta mengaku bahwa selama ini dirinya merasa tidak banyak berperan dalam pendidikan Awan, termasuk untuk memikirkan perguruan tinggi. Selama di SMA, Awan juga tidak pernah mengikuti les tambahan, baik di sekolah maupun di luar.
“Karena memang saya tidak memiliki biaya untuk membayar les. Saya juga masih memiliki tunggakan di SMA Awan sebesar Rp1,5 juta,” katanya.
Riyanta dan Wantinem, orang tua Awan, bekerja sebagai buruh tani. Untuk menambah penghasilan keluarga, Riyanta juga bekerja menggembalakan sapi dan jaga malam di SLB dekat rumahnya.
Sementara itu, Wantinem adalah seorang ibu rumah tangga yang kesehatannya menurun setelah mengalami tiga kali kecelakaan jatuh.
“Kesehatan saya memang terbatas untuk berjalan dan melakukan aktivitas karena sakit. Saya mungkin memiliki masalah pada syaraf kaki. Kadang saya menjalani terapi,” kata Wantinem yang didampingi oleh Riyanta ketika ditemui di rumah mereka di Kauman, Wijirejo, Pandak, Kabupaten Bantul.
Awan memilih untuk kuliah di Fakultas Peternakan UGM sejak SMA. Sejarah keluarganya sangat mempengaruhi pilihannya tersebut, karena nenek-kakeknya dulunya memiliki sapi, dan Awan sudah terbiasa menggembalakan serta memandikan sapi di sungai sejak kecil.
“Sejak SMA, saya memang sudah memilih untuk kuliah di Fakultas Peternakan UGM,” kata Awan.
Tidak hanya berhasil diterima di Fapet UGM, tetapi Awan juga bercita-cita untuk mengembangkan usaha ternak sapi di masa depan. Meskipun keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi, Awan gigih dalam belajar.
Untuk mencapai cita-citanya, ia rela belajar setiap pagi setelah salat Subuh untuk mengejar teman-temannya yang mengikuti les. Awan juga rajin bertanya kepada guru jika ada pelajaran yang sulit dipahami.
Selama bersekolah di SMAN 3 Bantul, Ahmad Yuli Setiawan aktif di Palang Merah Remaja (PMR) dan Forum Anak. Dia juga memiliki prestasi akademik yang baik serta sering mengikuti berbagai kompetisi seperti PMI, lomba pidato, lomba lawatan, dan cerdas cermat.
Beberapa prestasi yang diraihnya antara lain juara 2 dan 3 dalam lomba pidato MTQ tingkat kecamatan, masuk 20 besar dalam lomba lawatan, dan juara 2 dalam lomba cerdas cermat se-Kabupaten Bantul tahun 2022.
Setelah berhasil diterima di Fapet UGM, Awan berkomitmen untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Selain berharap bisa menyelesaikan pendidikan S1, ia juga bercita-cita untuk melanjutkan ke jenjang S2.
“Terima kasih kepada orang tua atas semua doa yang diberikan sehingga saya dapat melewati berbagai rintangan dan akhirnya berhasil kuliah di UGM,” kata Awan.
Sosok seperti Awan menunjukkan bahwa di seluruh Indonesia, siapa pun memiliki kesempatan untuk kuliah di UGM. Biaya tidak menjadi kendala bagi mereka yang memiliki niat dan prestasi.
“Di Fapet UGM ini terdapat banyak beasiswa yang tersedia. Selain KIP Kuliah, kami juga menjalin kerja sama dengan industri dan alumni untuk membantu meringankan biaya kuliah mahasiswa,” ujar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fapet, Ir. R Ahmad Romadhoni Surya Putra.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait