Proyeksi Potensi Ekonomi Kurban Indonesia Tahun 2024 Capai Rp 28,2 Triliun

Gabriel Arti Kunanto
Foto: ilustrasi

JAKARTA, iNews Depok.id - Berdasarkan proyeksi dari Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), potensi ekonomi dari kegiatan kurban di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 28,2 triliun.

Angka tersebut berasal dari kontribusi sekitar 2,16 juta pekurban (shahibul qurban) yang diperkirakan akan melaksanakan ibadah kurban pada tahun ini.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2023), terjadi peningkatan jumlah pekurban sekitar 80 ribu orang. Pada tahun 2023, jumlah pekurban diperkirakan mencapai 2,08 juta orang dengan potensi ekonomi sebesar Rp 24,5 triliun.

"Dari 2,16 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi menjadi shahibul qurban, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor," ungkap Tira Mutiara, Peneliti IDEAS.

Dengan mempertimbangkan berat kambing-domba antara 20-80 kg dengan berat karkas 41 persen serta berat sapi-kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 57 persen, maka potensi ekonomi kurban tahun 2024 dari sekitar 1,79 juta hewan ternak setara dengan 117,2 ribu ton daging.

Meski secara keseluruhan terjadi peningkatan, penelitian IDEAS menemukan adanya penurunan sekitar 7 persen pada jumlah pekurban kambing-domba dengan bobot 20-40 kg per ekor, dari 734 ribu menjadi 709 ribu pekurban. "Kelompok ini merupakan masyarakat kelas menengah," jelas Tira.

Kondisi ekonomi saat ini dengan adanya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tingginya pengangguran menyebabkan pendapatan kelas menengah-bawah mengalami stagnasi bahkan penurunan signifikan. Akibatnya, masyarakat yang mampu berkurban pada tahun lalu (2023), kini terdampak dan tidak mampu melaksanakan ibadah kurban pada tahun ini.

"Secara kontradiktif kami menemukan adanya kenaikan pekurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas terkaya naik sekitar 21% dari 63,9 ribu menjadi 77,6 ribu pekurban," tambah Tira.

Tira menegaskan bahwa fenomena turunnya pekurban masyarakat kelas menengah dan naiknya pekurban masyarakat kelas terkaya mengkonfirmasi adanya kesenjangan ekonomi yang semakin ekstrem di Indonesia.

Hasil proyeksi tersebut menunjukkan adanya peningkatan potensi ekonomi dari kegiatan kurban di Indonesia pada tahun 2024, meski disertai dengan fenomena kesenjangan ekonomi yang semakin melebar antara masyarakat kelas menengah dan kelas terkaya.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network