JAKARTA, iNews Depok.id - Industri pengolahan susu di Tanah Air kian menunjukkan peningkatan kinerja yang menggembirakan, dalam rangka memenuhi kebutuhan domestik hingga ekspor.
Berdasarkan data Direktur Jendral Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, total investasi di sektor ini mencapai Rp23 triliun sepanjang tahun 2023 dan telah menyerap tenaga kerja sampai 37 ribu orang.
"Terjadi perubahan demand di pasar, dari susu bubuk dan susu kental manis, menjadi susu cair (UHT dan pasteurisasi) dalam beberapa tahun terakhir,” kata Direktur Jenderal Industri Agro, Jumat (24/5).
Menurut Putu, sektor industri pengolahan susu memberikan sumbangan besar bagi perekonomian nasional. Meski di tahun 2022 pandemi Covid-19 masih melanda, industri ini mampu menunjukkan perkembangan yang positif dengan hadirnya investasi-investasi baru.
PT Frisian Flag Indonesia membangun pabrik barunya di Kabupaten Bekasi, sementara PT Nestle Indonesia melakukan ekspansi di Kabupaten Batang. Tidak hanya itu, PT Kian Mulia juga membuka fasilitas produksi di Bekasi, diikuti rencana investasi dari perusahaan asal Qatar, Baladna, di Kabupaten Indramayu. Geliat investasi ini menjadi bukti daya tarik industri pengolahan susu dalam negeri.
“Ini menunjukkan bahwa bisnis di sektor industri pengolahan susu masih cukup prospektif sekaligus mencerminkan Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi karena terciptanya iklim usaha yang kondusif dengan berbagai kebijakan yang probisnis,” katanya.
Dengan geliat investasi mencapai Rp23 triliun dan penyerapan tenaga kerja hingga 37 ribu orang, industri pengolahan susu di Tanah Air terbukti masih sangat prospektif dan menjanjikan.
Kinerja positif sektor ini diharapkan dapat terus berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait