DEPOK, iNews Depok. id - Wakil Ketua Komisi D DPRD Depok, Babai Suhaimi, menanggapi viralnya akun Tiktok @afniwahyuni24 yang diduga seorang guru. Babai menegaskan bahwa pihaknya tidak menyalahkan guru ataupun sekolah atas tragedi kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana, di Subang, Jawa Barat.
Babai menjelaskan bahwa pihaknya justru ingin mengevaluasi program study tour atau outing class secara menyeluruh, bukan menyalahkan individu.
"Yang kita evaluasi adalah pelaksanaan teknis dari study tournya. Bukan gurunya," tegas Babai, usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah negeri dan swasta se-kota Depok, di Gedung Paripurna DPRD Depok, Rabu (15/5/2024).
Babai juga menyinggung pernyataan akun Tiktok yang membandingkan study tour dengan study banding anggota DPRD. Ia meluruskan bahwa kedua kegiatan tersebut berbeda secara fundamental.
"Study banding itu menggunakan uang negara dan ada proses pertanggungjawabannya. Setiap anggota DPRD yang menggunakan uang study banding harus menunjukkan bukti penggunaan, seperti tiket perjalanan, foto kegiatan, absen kegiatan, dan kehadiran di dinas," jelas Babai.
Sedangkan study tour menggunakan uang pribadi siswa dan tidak ada audit keuangan.
"Jadi, salah jika ibu @afniwahyuni24 menyimpulkan bahwa kami menyalahkan guru dan membandingkan dengan gaji guru. Sama sekali tidak seperti itu," tegas Babai.
Babai berharap agar semua pihak dapat fokus pada evaluasi program study tour agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait