Dentista Bocah Jenius Dijuluki Ratu Matematika, Dapat Beasiswa ke Jepang dan Juara Internasional

Arif Ardlyanto
Pelajar Dentista Queena Arfiyanti Putri yang Dapat Beasiswa ke Jepang. Foto tangkap layar

JAKARTA, iNewsDepok.id - Dentista Queena Arfiyanti Putri, seorang siswi kelas 8 SMPN 1 Kota Madiun, mendapat kesempatan langka untuk mengunjungi Jepang tanpa biaya.

Bagaimana perjalanan istimewa ini bisa terjadi? Dentista telah mencapai prestasi luar biasa dalam berbagai kompetisi, bahkan di tingkat internasional. Prestasinya yang gemilang membuka pintu untuk mendapatkan beasiswa yang langka ini.

Meskipun keberangkatannya masih beberapa minggu lagi, Dentista sudah sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari mendapatkan paspor dan visa hingga menyiapkan bakat dan kemampuannya untuk ditampilkan di Jepang. Baginya, ini adalah pengalaman pertamanya tinggal di luar negeri tanpa didampingi orang tua.

Tidak hanya itu, selama di Jepang, Dentista akan tinggal bersama keluarga angkat yang ditunjuk oleh panitia beasiswa. Ini akan memberinya kesempatan langka untuk benar-benar merasakan kehidupan sehari-hari dan budaya Jepang.

Dia tidak hanya akan menjadi wisatawan, tetapi juga bagian dari masyarakat lokal. Dentista tidak sabar untuk menjelajahi berbagai tempat menarik dan mengalami kegiatan di sekolah Jepang.

"Katanya nanti ada kunjungan ke beberapa tempat. Ada kunjungan ke tempat-tempat wisata budaya serta mengalami kegiatan di sekolah," jelas Dentista.

Selain itu, selama perjalanannya yang edukatif dan wisatanya, Dentista akan berkesempatan untuk mengunjungi berbagai tempat menarik, termasuk pusat industri pertanian dan situs bersejarah.

Dia juga akan berbagi kebudayaan Indonesia dengan menampilkan seni tari. Dentista bukan satu-satunya yang beruntung, ada empat siswa lain yang juga mendapatkan kesempatan serupa.

Meskipun akan terpisah dari orang tua dan tanah air, Dentista dan teman-temannya siap menjalani petualangan tak terlupakan di Negeri Sakura. Dengan semangat dan tekad yang kuat, mereka siap memperoleh pengalaman berharga yang akan membentuk masa depan mereka.

Rencananya, mereka akan berpartisipasi dalam program edukasi dan wisata ke pusat industri pertanian di Abe Farm Agricultural, serta kunjungan wisata budaya dan sejarah ke kuil Hiraizumi, Chusan-Jl, dan Matsu-Jl. 

Dentista juga akan mengalami kegiatan pendidikan di sekolah di Kota Matsushima dan Kota Ishinomaki. Selain belajar tentang budaya di sana, Dentista juga akan menampilkan seni tari.

Tidak mengherankan, Dentista juga sibuk mempersiapkan diri untuk pertunjukan tersebut. Dia tidak sendiri, ada setidaknya empat siswa lainnya. Ya, program beasiswa ke Jepang itu memang untuk lima orang.

Salah satu dari mereka berasal dari Kota Madiun dan tiga lainnya dari Ponorogo. Namun, mereka akan tinggal bersama keluarga angkat masing-masing selama di Jepang, dan tidak diperkenankan berkomunikasi dengan orang tua di tanah air.

Orang tua Dentista, Kus Ariwijayanti, menyebut bahwa beasiswa tersebut bernama Maesa Homestay Program 2024. Beasiswa ini diselenggarakan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Ponorogo sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan. Program ini sebelumnya sudah berjalan dua kali, namun terhenti karena pandemi Covid-19, dan kembali berjalan tahun ini.

"Sebenarnya Maesa sudah melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah. Tetapi Dentista malah mengetahuinya dari temannya dan waktu pendaftaran sudah hampir berakhir," kata Ari.

Meskipun waktu pendaftaran sudah hampir berakhir, hal tersebut tidak mengurangi semangat Dentista. Dia segera mendaftar secara online dan menyerahkan berkasnya kepada panitia. 

Di Kota Madiun, formulir pendaftaran online yang sudah diisi bisa diserahkan ke PT CUN Motor, anak perusahaan dari Maesa. Setelahnya, diumumkan 20 peserta terbaik, sepuluh dari Kota Madiun dan sepuluh dari Ponorogo. Peserta yang lolos kemudian diminta membuat video perkenalan untuk dikirimkan kepada Maesa.

"Tidak diinformasikan berapa banyak yang mendaftar. Tetapi seharusnya cukup banyak, karena pada tahun 2019 saja katanya ada sekitar 400 orang yang mendaftar," ungkapnya.

Tidak hanya itu, peserta 20 besar tersebut juga harus melewati tahapan wawancara dan penilaian bakat. Selain Dentista, orang tua juga diwawancara secara terpisah. Dalam sesi wawancara tersebut, Dentista berhasil menarik perhatian tim penilai dengan catatan prestasi yang telah diraih sebelumnya.

Alumni SDN 05 Madiun Lor ini memiliki prestasi gemilang di bidang matematika dan pernah berkompetisi di tingkat internasional, seperti International Mathematics Wizard Challenge (IMWIC) di Jakarta dan International Mathematics Contest (IMC) 2019 di Singapura. 

Selain itu, dia juga telah berkompetisi di Malaysia dan Myanmar, serta beberapa kali menjadi juara di bidang sains dan Bahasa Inggris.

"Ada banyak aspek yang dinilai, mulai dari minat dan bakat, kemampuan berbicara di depan umum, hingga prestasi-prestasi yang telah diraih sebelumnya. Kemarin juga diminta menyertakan fotokopi nilai rapor dan sertifikat yang dimiliki," ungkapnya sambil menyebut bahwa putrinya berhasil lolos dengan nilai tertinggi, yaitu 452 poin.

Tim penilai juga merupakan orang-orang yang terampil dan berpengalaman. Ari menyebut bahwa tim penilai terdiri dari akademisi, budayawan, psikolog dari Universitas Airlangga, dan perwakilan dari Maesa. 

Ari merasa bersyukur karena anaknya berhasil lolos. Perjalanan ke Jepang akan menjadi pengalaman yang berharga baginya. 

Bahkan, orang tua diingatkan untuk tidak memberikan uang saku kepada anak-anak mereka, karena hal tersebut bisa dianggap sebagai pelanggaran budaya Jepang dan berdampak pada program selanjutnya.

Editor : Sazili Mustofa

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network