Secarik foto lawas yang dibawa dari kampung halaman, menjadi satu-satunya obat penawar rindu kepada anak dan keluarganya.
"Jika kangen, paling lihat foto. Di sini kan harus kerja. Saat itu kalau mau pulang, uang belum cukup. Jadi hanya bisa liat foto yang dibawa dari kampung," kata Satikem.
Selanjutnya sekitar tahun 1990, ia diajak majikannya pulang kampung di Bangka Belitung untuk menjadi asisten rumah tangga (ART) di sana. Kepergiannya ke Bangka Belitung tak sempat ia kabarkan ke keluarga.
Ini menjadi awal hilangnya jejak Satikem. Keluarga di Kebumen tidak bisa menelusuri keberadaan Satikem karena berbagai kendala saat itu.
"Kerjanya bantu majikan. Kadang bikin roti juga. Ya enggak mesti sih," kata Satikem.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait