Anies Sebut Jakarta Telah Masuk Gelombang Ketiga Pandemi Covid, Dipicu Omicron

Tim iNews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengabarkan perkembangan terbaru kasus Covid-19 di wilayahnya, dan mengatakan kalau Jakarta kini berada pada fase gelombang ketiga pandemi Covid-19. Foto: Tangkapan layar

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kasus harian Covid-19 di Jakarta telah melampaui puncak gelombang kedua Covid-19 yang terjadi pada 12 Juli 2021, sehingga Jakarta kini telah memasuki fase gelombang ketiga Covid-19.

Pemicu gelombang ketiga ini adalah Varian Omicron.

"Per 7 Februari kemarin, kasus aktif di Jakarta sebanyak 74.000. Pada tanggal 6 Februari, terdapat penambahan 15.825 kasus baru dalam sehari. Ini melebihi rekor penambahan kasus harian tanggal 12 Juli 2021 yang sebanyak 14.500 kasus, lebih tinggi dibanding saat puncak gelombang kedua tahun lalu," kata Anies melalui video yang diunggah di akun Facebook-nya, dan dikutip iNews Depok Rabu (9/2/2022).

Meski demikian mantan Mendikbud itu menjelaskan, angka kematian pada gelombang ketiga trennya tidak mengikuti gelombang kedua, karena pada gelombang kedua angka kematian mencapai 200-an orang per hari, sementara pada gelombang ketiga saat ini angka kematian sebanyak 30-an orang per hari.

"Angka kematian memang lebih rendah dibanding gelombang kedua yang diakibatkan varian Delta, tetapi satu kematian tetap terlalu banyak dan harus dicegah," ia mengingatkan.

Anies menyebut ada dua faktor mengapa angka kematian di gelombang ketiga lebih rendah, yakni sifat varian Omicron yang tidak seganas varian Delta, meski lebih cepat menular; dan vaksinasi serta tingkat kekebalan warga yang jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Ia memberitahu bahwa tingginya kematian pada gelombang kedua didominasi oleh yang belum divaksin lengkap.

"Karena itu yang belum divaksin lengkap, ayo tuntaskan. Juga kejar booster bila sudah mendapat tiket untuk mendapatkan dosis ketiga di aplikasi PeduliLindungi, atau bisa juga booking di aplikasi JAKI, atau datang langsung ke fasilitas kesehatan," imbaunya.

Anies mengakui, angka kematian yang lebih rendah di gelombang ketiga Covid-19 ini di satu sisi bisa membuat semua orang lebih tenang, sehingga ia meminta warganya tidak perlu panik bahwa gelombang ketiga yang dipicu varian Omicron akan seperti pada gelombang kedua yang disebabkan oleh varian Delta.

Meski demikian, Anies meminta warganya agar jangan terlena dan menyepelekan keadaan, karena meski fatality rate lebih rendah, tapi jika jumlah kasus berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut bisa tinggi seperti pada gelombang kedua.

"Pemprov DKI bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Kejaksaan Tinggi, mengantisipasi dan harapannya juga bisa mengelola kenaikan kasus pada gelombang ketiga ini," katanya.

Anies juga mengabarkan kalau Pemprov DKI akan meningkatkan kapasitas tempat tidur dan ruang ICU untuk merawat pasien Covid, namun ia juga memberitahu kalau tinggat keterisian tempat tidur pasien Covid saat ini masih di kisaran 60%, masih setengah dari puncak gelombang kedua tahun lalu. 

Jumlah yang sudah divaksin Covid dosis pertama di Jakarta hingga hari ini sebanyak 12,1 juta orang, sementara yang sudah disuntik dengan dosis kedua sebanyak 10 juta orang, dan yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga atau booster sebanyak 800 ribu orang.

Anies mengatakan, bersama Polda Metro dengan Vaksin Merdeka-nya, dan Kodam Jaya, Pemprov DKI akan terus mengejar capaian vaksinasi, khususnya untuk yang dosis ketiga (booster) dan vaksin untuk anak.

Angka tes PCR di Jakarta, jelas Anies, telah mencapai 35-40 kali lipat dari standar WHO, dan jumlah tes antingen pun tak kalah tinggi.

Namun, Anies menyampaikan kabar buruk kalau angka positivity rate di Jakarta telah jauh melampaui rekomendari WHO, yakni 22,6% dalam sepekan terakhir, sementara rekomendasi WHO batas aman positivity rate adalah di kisaran 5%.

Berikut imbauan Anies untuk warganya:
- Disiplin melaksanakan protokol kesehatan, terutama memakai masker
- Cek in aplikasi PeduliLindungi di tempat umum
- Jangan masuk ke tempat umum yang tidak menyediakan aplikasi PeduliLindungi, dan laporkan tempat itu
- Jika melihat suatu tempat sudah penuh, hindari, karena Omicron sangat cepat menular
- Yang telah dinyatakan positif berdasarkan hasil tes, jika tidak bergejala atau bergejala ringan, jangan panik dan tidak memaksakan diri ke RS, tetapi lapor ke Posko PPKM RT?RW, dan ikuti arahan Puskesmas untuk pengobatan
- Jika kondisi rumah memungkinkan untuk isolasi, sebaiknya isolasi di rumah, namun jika tidak memungkinkan segera ke tempat isolasi mandiri.

 

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network