6 Dampak Bullying bagi Korban dan Pelaku, Perlu Perhatian Khusus

Marsaulina Lumbanraja
Dampak bullying bagi korban dan pelaku. Foto: Istimewa

DEPOK, iNewsDepok.id -  Bullying adalah tindakan penindasan atau kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyakiti ataupun menyudutkan orang lain. Bullying bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih sering dilakukan oleh anak usia remaja.

Ada beberapa dampak bullying yang perlu diwaspadai karena bisa memengaruhi kesehatan mental korban maupun pelaku, seperti memicu timbulnya gangguan emosi, masalah mental, gangguan tidur, penurunan prestasi, dan lain sebagainya. Mari kenali dampak dari bullying bagi korban dan pelaku selengkapnya melalui artikel berikut ini.

Dampak Bullying bagi Korban

Korban bullying biasanya akan mengalami ketakutan, kesedihan, kemarahan, kesulitan berkonsentrasi, tidak memiliki kepercayaan diri, gejala psikosomatis, menarik diri dari lingkungan, mengalami gangguan mental, dan sulit menjalin hubungan di masa depan. Beberapa dampak bullying bagi korban yang perlu diwaspadai adalah:

1.  Gangguan Tidur 

Insomnia juga menjadi salah satu dampak bullying bagi korban yang tak boleh diremehkan. Pasalnya, korban bullying sering kali mengalami stres berkepanjangan yang bisa menyebabkan hyperarousal, yaitu kondisi ketika tubuh menjadi sangat waspada sehingga mengganggu keseimbangan siklus tidur dan terjaga.

2. Penurunan Prestasi Akademik 

Anak yang mengalami bullying biasanya akan kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasinya saat sedang belajar. Korban bullying juga kerap merasa enggan untuk pergi ke sekolah karena ingin menghindari tindakan penindasan yang dialaminya. Bila dibiarkan terus-menerus, kondisi tersebut bisa berdampak pada penurunan prestasi akademik anak.

3. Trust Issue 
Trust issue merupakan kondisi ketika seseorang sulit memercayai orang-orang yang ada di sekitarnya. Kondisi ini rentan dialami oleh korban bullying karena mereka khawatir akan mendapatkan perlakuan buruk kembali bila menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Bahkan, bila tidak segera diatasi, korban bullying yang mengalami trust issue cenderung akan menutup dirinya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.

4. Memicu Masalah Mental 
Dampak bullying bagi korban yang paling sering terjadi adalah memicu masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, hingga post-traumatic stress disorder (PTSD). Pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ini biasanya dialami oleh korban dalam jangka waktu panjang.

5. Memiliki Pikiran untuk Balas Dendam 
Dampak bullying terhadap psikologi korban berikutnya adalah memiliki pikiran untuk balas dendam. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa membuat seseorang melakukan tindakan kekerasan pada orang lain demi melimpahkan kekesalannya.

Dampak Bullying bagi Pelaku

Pelaku bullying juga tidak luput dari dampak negatif yang bisa merusak kehidupan dan mental mereka. Beberapa dampak bullying bagi pelaku yang perlu diwaspadai adalah:

1. Kurang Empati

Pelaku bullying cenderung tidak memiliki empati terhadap orang lain. Hal ini bisa membuat mereka sulit untuk merasakan perasaan orang lain dan menghargai perbedaan. Kurangnya empati juga bisa membuat mereka tidak peduli dengan dampak yang ditimbulkan oleh tindakan mereka.

2. Kecenderungan untuk Melakukan Kekerasan

Pelaku bullying memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, terhadap orang lain. Hal ini bisa membuat mereka terlibat dalam berbagai masalah, seperti perkelahian, tawuran, atau kriminalitas. Kekerasan juga bisa menjadi cara mereka untuk menyelesaikan konflik atau mengekspresikan emosi.

3. Masalah Perilaku

Pelaku bullying biasanya memiliki masalah perilaku, seperti kurang disiplin, tidak menghormati aturan, atau melanggar norma. Hal ini bisa membuat mereka sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Masalah perilaku juga bisa berdampak pada hubungan mereka dengan orang lain, seperti guru, orang tua, atau teman.

4. Masalah Dalam Pekerjaan

Pelaku bullying berisiko mengalami masalah dalam pekerjaan, seperti sulit mendapatkan pekerjaan, sering berpindah-pindah pekerjaan, atau tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Hal ini bisa disebabkan oleh rendahnya prestasi akademik, kurangnya keterampilan sosial, atau buruknya reputasi mereka.

5. Kesulitan Dalam Menjalin Hubungan

Pelaku bullying juga berisiko mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan, baik dengan pasangan, keluarga, maupun teman. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kepercayaan, komunikasi, atau penghargaan terhadap orang lain. Pelaku bullying juga bisa menjadi korban bullying dari orang lain, seperti pasangan atau atasan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Bullying

Untuk mencegah dan mengatasi bullying, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Melakukan pendidikan karakter sejak dini, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat, untuk menanamkan nilai-nilai positif, seperti toleransi, saling menghormati, dan saling membantu.
  • Membangun komunikasi yang baik dan terbuka antara anak, orang tua, dan guru, untuk mengetahui kondisi psikologis dan sosial anak, serta memberikan dukungan dan bantuan jika diperlukan.
  • Melakukan intervensi segera jika mengetahui adanya tindakan bullying, baik sebagai korban, pelaku, maupun saksi, dengan cara melaporkan kepada pihak yang berwenang, seperti orang tua, guru, atau konselor.
  • Mengikuti program anti-bullying yang diselenggarakan oleh sekolah, komunitas, atau organisasi lain, yang bertujuan untuk memberikan edukasi, konseling, atau terapi bagi korban maupun pelaku bullying.
  • Mengembangkan hobi, minat, atau bakat yang dimiliki, untuk meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, dan produktivitas, serta mengurangi rasa bosan, stres, atau frustrasi.


Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network