TCP merupakan program smart farming kolaborasi dengan kwarnas (kepramukaan) dan lokasi di Cibubur, Buperta dan lampung dengan target anak muda sebanyak 100 hingga 150 ribu orang.
Proyek utama ini akan dikawal oleh FAO bersama dengan HKTI, Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian (Kementan), dan BRIN melalui hasil risetnya.
Melalui TCP juga akan dilakukan pengembangan kurikulum pendidikan pertanian bagi pemuda, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui solusi inovatif dan pendekatan digital.
Model ini telah dijalankan oleh Program YESS dengan lokasi program di Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Pada pertemuan tersebut Asisten Program Representatif FAO, Ageng S Herianto menjelaskan, program yang akan dilakukan berupa pelatihan untuk para pemuda di bumi perkemahan, termasuk juga mendengarkan apa yang diinginkan para pemuda.
"Kemudian, disiapkan pendekatan pasar yang sesuai agar para petani muda tidak hanya memproduksi hasil pertanian, tetapi juga bekerja di keseluruhan rantai pasok," kata Ageng.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait