PANCORAN MAS DEPOK, iNewsDepok.id – Stunting ternyata bisa merugikan Kota Depok hingga Rp1,6-Rp2,4 triliun alias 2-3 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Program Pencegahan Stunting tengah digulirkan Dinas Kesehatan Kota Depok melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Jadwal awal PMT berlangsung 10 November – 7 Desember 2023.
Jadwal mundur hingga 11 Desember 2023 akibat Dinkes Kota Depok menghentikan sementara program ini PMT selama 3 hari dari 24-24 November 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati menyebut penghentian selama 3 hari dilakukan untuk evaluasi Program Pencegahan Stunting agar mendapat hasil maksimal setelah sebelumnya mendapat masukan dari berbagai pihak termasuk dari DPRD Kota Depok dan Media.
Isu stunting memang sempat ramai di Kota Depok. Saat Rapat Paripurna DPRD Kota Depok tentang Persetujuan DPRD terhadap Raperda APBD Kota Depok Tahun Anggaran 2024, Rabu (22/11/2023), anggota dewan banyak yang interupsi soal masalah stunting.
Lalu apa sebenarnya stunting dan kenapa bisa merugikan sedemikian besar bagi Kota Depok?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefiniskan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Tandanya adalah tinggi badan anak di bawah standar alias pendek.
Masih menurut WHO stunting diakibatkan kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan dan sampai anak berusia 2 tahun.
Masalah stunting ternyata tidak bisa dianggap sepele. Menurut WHO, dampak stunting menimbulkan kerugian besar bagi negara.
Hitungannya adalah stunting mengakibatkan negara rugi 2-3 persen dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun.
Dengan demikian, mengacu pada WHO, maka Kota Depok potensial mengalami kerugian hingga Rp1,6-Rp2,4 triliun per tahun alias 2-3 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Berdasarkan data BPS Kota Depok, PDRB Kota Depok pada tahun 2022 adalah Rp81,17 triliun.
Menurut Kementerian Kesehatan, besarnya potensi kerugian akibat stunting karena orang yang mengalami stunting berisiko besar menderita berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan aneka penyakit lain.
Anak yang mengalami stunting mengalami hambatan perkembangan kognitif dan motorik. Akibatnya anak yang mengalami stunting selanjutnya menjadi beban ekonomi.
Gangguan stunting juga membuat daerah tak bisa memetik keuntungan dari produktivitas penduduknya yang terdampak gangguan stunting dan terkurasnya sumber daya untuk melakukan penanganan stunting.
Melihat besarnya nilai kerugian, langkah pencegahan stunting perlu menjadi prioritas Kota Depok dalam bidang kesehatan. Jeda atau penghentian sementara PMT Pencegahan Stunting 24-27 November 2023 diharapkan membuat program ini semakin tajam dan efektif.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait