Mengenal Mikroplastik, Si Kecil Berbahaya yang Akhirnya Masuk ke Tubuh Manusia

Laurensius Teddy Saputro
Bahaya mikroplastik bagi lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Foto: AFP.

4. Hindari minyak berbasis petroleum, seperti kerosin, seresin, dan petrolatum.

5. Gunakan lap yang agak basah ketika membersihkan rumah dari debu untuk mengurangi potensi mikroplastik terlepas ke udara.

6. Jangan beralih ke benda-benda berbahan bioplastic. Bagaimanapun, bahan ini tidak termasuk dalam kategori sampah organik atau kompos, mereka hanya akan membusuk dengan bantuan fasilitasi pengomposan. Sehingga ketika mereka kembali ke alam, mereka juga akan menghasilkan mikroplastik dan memiliki dampak negatif yang hampir sama besarnya seperti plastik pada umumnya.

7. Hindari benda-benda dengan pelapisan plastik, karena sejatinya manusia banyak menggunakan benda-benda sehari-sehari yang berukuran kecil dan memiliki lapisan plastik di bagian luar, seperti cotton bud, tissue basah, dan lain-lain.

“Mikroplastik kini telah menjadi masalah yang serius yang harus kita tanggulangi bersama. Dampak negatifnya terhadap ekosistem laut, perairan, manusia, dan iklim sangat besar. Untuk itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor industri dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, meningkatkan pengelolaan sampah yang baik, dan mengembangkan solusi alternatif yang ramah lingkungan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat melindungi lingkungan di Indonesia dari bahaya sampah mikroplastik dan mewariskan alam yang bersih dan sehat kepada generasi mendatang,” tutup Tri.

Editor : M Mahfud

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network