BANDUNG, iNewsDepok.id - Sebuah restoran di Bandung menjadi viral di media sosial karena pekerjanya adalah penyandang dwarfisme. Restoran yang bernama Iga Bakar Si Cebol ini menyajikan berbagai menu makanan dan minuman dengan konsep unik dan menarik. Selain itu, restoran ini juga memiliki misi sosial untuk memberdayakan penyandang dwarfisme agar bisa mandiri dan berkontribusi di masyarakat.
Dwarfisme adalah kondisi medis yang menyebabkan pertumbuhan tubuh seseorang terhambat sehingga tingginya di bawah rata-rata. Menurut data dari Perhimpunan Orang Pendek Indonesia (POPI), ada sekitar 5.000 orang yang mengidap dwarfisme di Indonesia. Namun, banyak dari mereka yang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dan mendapatkan penghasilan.
Hal inilah yang mendorong Rizky Aditya, pemilik Iga Bakar Si Cebol, untuk membuka peluang kerja bagi penyandang dwarfisme. Ia mengatakan bahwa ia ingin membantu mereka untuk meraih mimpi dan cita-cita mereka.
“Saya ingin mereka bisa merasakan bagaimana bekerja, bagaimana mendapatkan uang sendiri, bagaimana punya teman, bagaimana punya kepercayaan diri,” ujar Rizky.
Rizky mengaku bahwa ia terinspirasi oleh pengalaman pribadinya ketika ia bertemu dengan seorang penyandang dwarfisme yang bernama Rudi. Rudi adalah seorang tukang parkir yang sering ditemui di dekat rumahnya. Rizky merasa simpati dengan kondisi Rudi yang harus bekerja keras di tengah cuaca panas dan hujan. Ia pun menawarkan Rudi untuk bekerja di restorannya.
“Awalnya saya cuma bercanda, saya bilang ‘Rudi, kamu mau kerja di restoran saya nggak?’ Dia langsung senang sekali, dia bilang ‘iya mas, saya mau’. Saya kaget, ternyata dia serius,” cerita Rizky. Dari situlah, Rizky mulai mencari informasi tentang dwarfisme dan berkomunikasi dengan POPI untuk merekrut pekerja lainnya.
Saat ini, Iga Bakar Si Cebol memiliki 10 karyawan yang semuanya adalah penyandang dwarfisme. Mereka bertugas sebagai pelayan, kasir, barista, hingga koki. Mereka mendapatkan gaji yang sama dengan pekerja pada umumnya. Selain itu, mereka juga mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari Rizky dan timnya.
Salah satu karyawan Iga Bakar Si Cebol yang bernama Dewi mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya bisa bekerja di sana. Ia mengatakan bahwa ia merasa dihargai dan diterima oleh pelanggan dan rekan kerjanya. “Saya senang sekali bisa kerja di sini, saya merasa punya keluarga baru. Saya juga bisa belajar banyak hal, seperti membuat kopi, memasak, dan melayani tamu,” kata Dewi.
Dewi berharap bahwa restoran ini bisa menjadi contoh bagi tempat lain untuk memberikan kesempatan kepada penyandang dwarfisme. Ia juga berpesan kepada sesama penyandang dwarfisme agar tidak putus asa dan terus berusaha. “Jangan minder, jangan malu, jangan takut. Kita juga bisa sukses seperti orang lain. Kita harus percaya diri dan berani mencoba hal baru,” ujar Dewi.
Restoran Iga Bakar Si Cebol buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Restoran ini menawarkan berbagai menu lezat dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 35.000 per porsi. Selain itu, restoran ini juga menyediakan fasilitas wifi gratis, musik live, hingga area bermain anak-anak.
Restoran ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Banyak pelanggan yang datang untuk mencicipi menu-menu andalan restoran ini, seperti nasi goreng, mie ayam, soto, es kopi susu, dan es teh manis. Selain itu, mereka juga mengapresiasi konsep dan misi sosial restoran ini.
“Restorannya bagus, makanannya enak, pelayanannya ramah. Saya kagum dengan pemiliknya yang mau memberdayakan penyandang dwarfisme. Saya rasa ini adalah bentuk kepedulian yang patut ditiru,” ujar Rina, salah satu pelanggan Iga Bakar Si Cebol.
Iga Bakar Si Cebol berlokasi di Jalan Raya Cibaduyut No. 123, Bandung. Restoran ini juga menerima pesanan online melalui aplikasi GoFood dan GrabFood. Bagi Anda yang ingin mencoba sensasi berbeda dalam bersantap, Anda bisa mengunjungi restoran ini dan mendukung pemberdayaan penyandang dwarfisme.
Editor : M Mahfud