Sementara itu, menurut Prof. Dr. Edi Sedyawati, M.A., ahli sejarah budaya Indonesia, kerokan bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kerokan sudah menjadi bagian dari tradisi pengobatan yang diwariskan secara turun-temurun.
“Kerokan sudah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia. Kerokan merupakan salah satu bentuk pengaruh budaya Tiongkok yang masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Kerokan juga memiliki nama-nama lokal di berbagai daerah, seperti kerokan, kretek, atau garukan,” tutur Prof. Edi.
Prof. Edi menambahkan bahwa kerokan juga memiliki nilai simbolis dan religius bagi masyarakat Indonesia. Kerokan dipercaya sebagai cara untuk mengusir angin atau roh jahat yang masuk ke tubuh dan menyebabkan penyakit.
“Kerokan adalah salah satu bentuk ekspresi kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap dunia gaib. Kerokan dianggap sebagai cara untuk membersihkan tubuh dari hal-hal negatif yang mengganggu kesehatan dan kesejahteraan. Kerokan juga sering dilakukan dengan doa atau mantra sebagai bentuk pengharapan kepada Tuhan,” papar Prof. Edi.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait