JAKARTA, iNewsDepok.id - Langka dan Unik! Meski perusahaan ini sangat lekat dengan teknologi modern, namun siapa sangka memiliki nuansa lingkungan kerja yang sangat kental dengan budaya Indonesia.
Berada di lantai 17 dan 18, gedung Capital Place, Jl. Gatot Subroto No.18, Jakarta Selatan, DANA Indonesia Office disulap menjadi miniaturnya Indonesia yang kaya akan keberagaman dan kental dengan budayanya.
"Sejak awal DANA menginjakkan kaki di gedung ini, kami secara khusus mengonsepkan kantor DANA sebagai kantor dengan nuansa Indonesia modern, yang terinspirasi dari warisan alam maupun budaya Indonesia yang begitu kaya. Elemen Indonesia yang hadir di berbagai sudut ruangan kantor DANA, diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh karyawan DANA untuk menghadirkan sebuah produk dan layanan yang mampu memperluas akses pembayaran dan layanan keuangan digital, dan berdampak untuk meningkatkan inklusi keuangan tanah air. Selain untuk memotivasi kinerja karyawan, diharapkan komitmen kami terhadap Indonesia juga dapat dirasakan oleh siapa pun yang berkunjung ke kantor DANA Indonesia,” tutur Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia.
Semangat serta kecintaan untuk membangun dan mendigitalisasi Indonesia, dituangkan DANA melalui konsep kantor dengan 226 tema nuansa Indonesia yang terdiri dari 1.129 objek, perlengkapan, atau alat kantor khas Indonesia. Ragam elemen di berbagai area di kantor DANA tersebut, mengandung unsur keindahan alam serta kekayaan adat dan budaya Indonesia.
Komitmen DANA yang secara konsisten memadukan keindahan alam dan kekayaan adat budaya Indonesia dengan sentuhan modern di setiap sudut ruangan kantornya, menjadi keunikan dan daya tarik bagi Museum Rekor-Dunia Indonesia.
Jaya Suprana, Ketua Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) mengungkapkan, “Kami sangat mengapresiasi DANA sebagai perusahaan teknologi dengan orientasi modern masih konsisten melestarikan kekayaan budaya nusantara melalui desain kantornya yang luar biasa ini. Corak dan detail dari kebudayaan Indonesia terekam secara baik melalui sudut-sudut ruangan produktif, tentu dapat menginspirasi seluruh karyawannya untuk berkarya dan bekerja dalam melayani masyarakat Indonesia. DANA diharapkan mampu menjadi contoh bagi perusahaan modern lainnya untuk bisa merayakan kenusantaraan melalui cara yang simpel dan modern.”
Tema keindahan alam Indonesia dapat ditemui di area lantai 17 kantor DANA Indonesia. Sesuai temanya, area ruangan ini dinamakan berdasarkan nama-nama pasar, gunung, sawah, dan pulau yang terkenal di Indonesia. Karyawan maupun pengunjung dapat melakukan meeting di berbagai area seperti Pasar Beringharjo, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Sawah, dan lainnya.
Area Sawah, salah satu spot tempat kerja dengan konsep alam dan terasering, dibuat oleh teman-teman seniman buta warna. Foto: DANA Indonesia
Bahkan, beberapa elemen dalam area ini juga dibentuk menyerupai alam Indonesia, salah satunya adalah Area Sawah dan Tau Humba yang secara langsung dibuat oleh teman-teman seniman buta warna. Kolaborasi unik ini adalah bentuk implementasi dari nilai inklusivitas dan kesetaraan yang menjadi nilai penting bagi DANA Indonesia.
Sementara itu, area di lantai 18 identik dengan kekayaan adat dan budaya Indonesia. Oleh sebab itu, area ini, banyak menggunakan nama daerah seperti Area Stupa (area komunal yang terinspirasi dari bentuk stupa Candi Borobudur), Area Tau Humba (sebutan untuk orang-orang di daerah Sumba, NTT), Area Toraja (area ruang masuk kerja, ruang diskusi, dan workspace lainnya yang menggunakan corak khas daerah Toraja, Sulawesi Selatan), Area Keraton (menyerupai Keraton Jogja yang terdiri dari ornamen Wayang Kulit dan Gebyok khas Jawa), Area Manggarai (area bermain dengan konsep bentuk rumah Wae Rebo, khas Manggarai, NTT), Area Sasak (area istirahat dengan corak khas budaya Lombok), Area Dani (area ruang meeting dan galeri yang terinspirasi dari Suku Dani berasal dari Papua), dan lainnya.
Selain menciptakan area kantor yang berkaitan erat dengan nuansa Indonesia, DANA juga mendukung kenyamanan bekerja karyawannya dengan menerapkan flexible working arrangement. “DANA juga memiliki empat pilar transformasi kerja yaitu Agile Culture, Innovative Leadership, Right Technology, dan Social Impact yang diharapkan dapat menghasilkan talenta-talenta modern dan inovatif dengan tiga skill utama di industri yaitu memiliki kemampuan adaptasi, kemampuan kolaborasi, dan critical thinking,” jelas Agustina Samara, Chief of People and Corporate Strategic DANA Indonesia.
Dan, tepat di Hari Batik Nasional, 02 Oktober 2023, Dompet digital DANA, menjadi kantor pertama yang mendapatkan penganugerahan sebagai ‘Kantor dengan Tema Nuansa Indonesia Terbanyak’ oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Piagam rekor MURI diserahkan oleh Triyono selaku Senior Manager Museum Rekor Dunia-Indonesia kepada Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia.
Agustina Samara, Chief of People and Corporate Strategic DANA Indonesia (paling kanan), berharap dengan empat pilar transformasi kerja yang dimiliki, dapat menghasilkan talenta-talenta modern dan inovatif dengan tiga skill utama. Foto: DANA Indonesia
“Harus diakui, generasi sekarang kurang paham akan budaya Indonesia. Dengan memindahkan konsep budaya ke lingkungan kerja, sangat luar biasa, selain juga menambah keindahan dan keunikan. Di kantor DANA, digitalisasi, modernisasi, dan budaya bisa berjalan beriringan. Sangat luar biasa. Kebetulan pak Jaya Suprana, Ketua Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) itu Indonesia banget. Bahkan seragam kita itu harus ada batik dan tenun-nya. Kata beliau, kalian harus sombong. Beliau bilang, tidak takjub dengan orang yang bisa banyak bahasa asing, tapi lebih takjub dengan orang yang punya satu bahasa daerah di sebuah pulau,” papar Triyono.
“DANA konsisten menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Kali ini MURI merasa terhormat bisa memberikan rekor, bukan lagi skala Indonesia tapi dunia. MURI sendiri belum pernah melihat yang seperti ini. Sesuatu yang langka. Semua ornamen beragam, tapi tidak kehilangan fungsi, seperti kain dan lantainya yang juga bisa berfungsi sebagai peredam suara. Termasuk batik tulis di gorden juga ada peredam suara sehingga saat meeting tidak terdengar,” tambah Triyono kagum.
“Penghargaan ini tentu akan memotivasi semangat kami untuk tetap berinovasi dan berkembang untuk masyarakat Indonesia. Keindahan ragam suku, corak, dan elemen-elemen monumental di setiap sudut ruangan kami adalah bentuk pengingat, bahwa sejauh apapun arus modernisasi yang kita sedang hadapi, tidak akan melunturkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia,” pungkas Vince.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait