“Kami tidak tahu apakah hal ini ada hubungannya dengan usianya,” kata direktur akuarium tentang sedikit perubahan warna Methuselah selama bertahun-tahun. Tetapi hanya itu yang kami lihat secara fisik yang terlihat berbeda pada ikan ini,” ujarnya.
Methuselah dan spesiesnya masih menyimpan banyak rahasia, namun para ilmuwan bertekad untuk mengungkap sebagian besar rahasia tersebut. Sampai saat ini, yang diketahui dia adalah ikan tertua di penangkaran.
Jika dilihat dari betapa lincahnya penampilannya, dia mungkin akan mempertahankan gelar tersebut selama beberapa waktu.
Untuk diketahui, lungfish adalah salah satu spesies ikan paling menarik di Bumi, namun juga salah satu yang paling sulit untuk ditanggalkan. Hal ini sangat berkaitan dengan perbedaan spesiesnya dengan kebanyakan jenis ikan lainnya.
Para ilmuwan biasanya memanen tulang telinga ikan setelah kematiannya dan menghitungnya seperti lingkaran pohon untuk memperkirakan usianya, namun lungfish memiliki tulang telinga yang sangat berbeda.
Faktanya, mereka lebih dekat kekerabatannya dengan manusia atau sapi dibandingkan dengan salmon atau cod. Lungfish dapat menghirup udara menggunakan satu paru-paru ketika mereka berada di luar air atau ketika komposisi air berubah, dan mereka juga memiliki genom terbesar dari semua hewan yang diketahui, 43 miliar pasangan basa. Itu kira-kira 14 kali lipat jumlah pasangan pada manusia.
“Genetika sebenarnya cukup mudah dipahami pada ikan normal – namun pada ikan lungfish, mereka sangat unik dan berbeda sehingga semua teknik tersebut tidak atau tidak berhasil,” David T Roberts, ilmuwan senior di Seqwater, dilansir dari The Guardian .
“Mereka selalu berusaha keras untuk mengungkap beberapa rahasianya agar dapat mengelola dan melestarikannya – dan usia adalah salah satu faktor yang sangat penting," tambahnya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait
